Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Parade Ogoh-ogoh Jelang Ramadan dan Toleransi Umat Beragama di Lombok

12 Maret 2024   23:02 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:22 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ogoh-ogoh tidak saja menjadi medium ritual umat Hindu. Patung-patung yang menggambarkan hawa nafsu kejahatan itu sekaligus mengekspresikan seni dan kreativitas. Di balik rupa dan bentuknya yang menyeramkan, pembuatan ogoh-ogoh itu jelas melibatkan kemampuan imajinasi dan daya kreatif rekan-rekan umat Hindu.

Saat Nyepi berlangsung, toleransi itu juga tetap terjaga. Jalan-jalan di pemukiman umat Hindu ditutup untuk menjamin ketenangan umat Hindu menjalankan kegiatan ibadahnya. Masjid yang dekat dengan kegiatan Nyepi juga tidak menggunakan pengeras suara sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu.

Sikap toleransi juga ditunjukkan oleh umat Hindu setiap kali umat Islam melaksanakan kegiatan hari-hari besar keagamaan. Bahkan ada tradisi perang topat, sebuah tradisi saling lempar dengan ketupat yang diselenggarakan secara tahunan di Pura Lingsar Narmada. (Sumber lombokbaratkab.go.id) Aksi itu melibatkan umat Islam dan umat Hindu. Ritual ini merupakan bentuk komunikasi dan kebersamaan antara warga Hindu dan Islam di daerah setempat sebagai perwujudan toleransi dan moderasi kehidupan beragama di pulau Lombok

Itulah sedikit catatan kecil tentang toleransi kehidupan beragama Lombok. Hidup damai dalam keberagaman tetap terjaga dari masa ke masa.

Lombok Timur, 12 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun