Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bersyukur atas Rasa Syukur, Puncak Syukur Tertinggi

11 Maret 2024   13:20 Diperbarui: 11 Maret 2024   14:08 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam terminologi Al-Qur'an syukur sering dikontraskan dengan kufur ‘ingkar’, ‘penolakan’. Kufur dimaknai sebagai sikap seseorang yang tidak berterima kasih atas nikmat yang telah dirasakan. Ini tertuang dalam Al-Qur'an.

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2]:152)

Pengertian syukur dalam ayat di atas sepintas hanya tentang hubungan manusia dengan Allah SWT. Hanya para ahli tafsir yang berhak memaknainya. 

Namun kita bisa sepakat bahwa syukur itu juga menyangkut hubungan kita dengan sesama. Banyak kenikmatan yang diberikan Allah SWT melalui tangan orang lain. Saat kita mengalami kesulitan makanan, Allah SWT mengirimkan tetangga kepada kita untuk meminjamkan berasnya. Saat kita ditimpa musibah, keluarga dan kerabat datang untuk menghibur dan memberikan semangat.

Akan tetapi, satu hal yang kerap mengganggu adalah kita sering dihadapkan pada situasi dimana tetangga terlihat lebih beruntung dari kehidupan kita. Di sinilah kita mulai kehilangan rasa syukur. Akibatnya, kita akan keluar menatap kehidupan tetangga. Lalu kita berusaha membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kehidupan mereka. Kita menjalani hidup dengan  melihat ke atas. Lalu kita menjadi sinis melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain. Hal ini akan membuat kita kehilangan pikiran positif dalam menjalani kehidupan. Pada saat yang sama, kita menumbuhsuburkan kesan negatif terhadap sesama.

Sikap membandingkan diri dengan orang lain sama saja dengan seseorang yang melangkah sambil menatap langit. Kita berjalan tanpa menyadari bahwa ada lubang di hadapan kita dan terperosok ke dalamnya.

Hilangnya rasa syukur bisa juga ditandai oleh ambisi yang melampaui batas. Pada titik ini, kita sering lupa atas apa yang kita miliki. 

Dengan melakukan refleksi kita akan menyadari bahwa sejatinya pondasi utama dalam kehidupan ini adalah rasa syukur. Maka saya setuju atas pernyataan bahwa “Rasa syukur tertinggi adalah mensyukuri bahwa masih ada rasa syukur dalam diri kita”.

Dalam konteks Ramadan, salah satu hikmah puasa adalah membangun rasa syukur. Secara vertikal, Ramadhan menjadi momentum untuk bersyukur kepada Allah karena diberikan kesempatan untuk menghamba kepada-Nya dengan meningkatkan ibadah secara sungguh-sungguh. Ramadhan menjadi ruang bagi kita untuk belajar menata hati, membersihkan diri dari hawa nafsu yang membelenggu. 

Secara sosial, puasa memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk merasakan penderitaan atas mereka yang mengalami kekurangan. Di sekitar kita masih banyak yang harus menghadapi kesulitan dan kemiskinan yang identik dengan kelaparan. Ramadan menjadi momentum paling berharga untuk membangun rasa empati kepada sesama dan berbaik sangka kepada sesama. Dari sinilah kemudian diharapkan tumbuhnya rasa syukur atas kenikmatan yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Berbicara tentang rasa syukur tidak akan ada habisnya. Ada banyak kenikmatan harus disyukuri. Namun puncak tertinggi dari rasa syukur adalah mensyukuri bahwa masih ada rasa syukur dalam diri kita.

Lombok timur, 11 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun