Di pinggir ketinggian itu saya berdiri dan memandang ke arah selatan. Tampak jelas hutan konservasi Madani yang menunjukkan bentangan panjang dari ujung utara sampai selatan.
Dari tempat ini pula saya dapat menikmati hijaunya lembah, hamparan sawah, dan arus sungai di bawahnya. Pemandangan ke sebelah barat bertumpu pada curamnya tebing yang ada di seberang lembah.
Pada permukaan paling tinggi ini terdapat lapangan yang menghampar seluas lapangan bola. Lapangan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah fasilitas pada bagian ini.
Bagian kedua dari hutan konservasi itu berada di tengah dengan elevasi lebih rendah dari bagian utara. Sisi timur pada bagian tengah itu memiliki permukaan lebih tinggi dan menjadi area paling rimbun. Barisan pohon mahoni yang cukup lebat membuat udara di tempat ini terasa sejuk.
Di antara mahoni itu tersedia sejumlah bangunan gazebo dan tempat duduk dan meja bundar terbuat dari beton. Sebuah sumber menyebutkan bahwa sebagian besar gazebo itu merupakan donasi dari wisatawan asing yang berkunjung ke tempat itu.
Bagian ketiga atau terakhir dari Hutan Konservasi Madani itu adalah sisi selatan. Permukaan lahan pada bagian ini paling rendah dan landai. Di tempat ini tersedia sejumlah fasilitas berupa bangunan yang berfungsi sebagai ruang tahfiz. Fasilitas lainnya juga tersedia sejumlah gazebo bagi pengunjung yang berniat duduk santai.
Sarana edukasi dan camping
Hutan Konservasi Madani dikenal juga sebagai Madani Supercamp atau Madani Super Training Camp.
Bukan sekadar wilayah konservasi hutan biasa, Hutan Madani itu juga merupakan pusat pendidikan yang dikelola oleh Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.
Di tempat ini, santri pondok pesantren dapat mengikuti kursus keahlian tertentu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.