Dalam perkembangannya sebagian besar tempat itu mengalami perubahan fungsi lahan menjadi lahan pertanian. Pembalakan liar yang begitu massif merupakan penyebab perubahan yang ekstrim. Penebangan kayu yang tidak terkendali mengakibatkan hutan itu menjadi gundul dan tandus.
Kondisi itu membuat Hasanain Juaini, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, tergugah untuk mengembalikan tempat itu dengan melakukan konservasi lahan.
Hasanain Juaini tidak saja seorang ulama. Dia juga aktivis pendidikan, pegiat lingkungan, hingga pemerhati sosial-budaya.
Saya kerap membaca tulisannya pada media sosial yang mengungkap kegelisahannya tentang kerusakan lingkungan, tentang sampah yang menyebalkan, hingga keberadaan hutan yang makin susut.
Pada 2013, Hasanain akhirnya melakukan upaya positif itu secara perlahan. Seorang warga yang tinggal di sekitar SuperCamp menyebutkan bahwa Hasanain membeli lahan itu dari warga setempat. Lahan itu dibeli atas nama Pondok Pesantren yang dipimpinnya.
Bersama santri dan masyarakat setempat, Hasanain mulai menanam ribuan pohon baru sebagai pengganti pohon yang telah dibabat. Kepedulian Hasanain terhadap lingkungan yang ditunjukkan melalui aksinya berhasil mengembalikan fungsi lahan.
Tidak mudah bagi Hasanain untuk mewujudkan impiannya. Dia membutuhkan proses panjang dan kesabaran. Setelah belasan tahun lahan gersang itu secara perlahan mendapati dirinya hijau kembali.
Kondisi Umum
Hutan Konservasi Madani berbentuk memanjang, membentang di sepanjang tebing yang dibatasi sebuah lekukan raksasa bernama lembah Madani. Lahan hutan memanjang mengikuti alur bibir tebing dari utara ke selatan.
Saya mencoba mengukur lahan hutan itu menggunakan tool pengukur luas melalui aplikasi google earth. Saya mengukurnya berulang kali dengan menebak-nebak batas-batas hutan. Berdasarkan perkiraan kasar hasil pengukuran, luas hutan konservasi itu sekitar 50 sampai 60 hektare.
Secara keseluruhan Hutan Konservasi Madani terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama, posisinya di sisi paling utara. Bagian ini merupakan area dengan permukaan paling tinggi. Pada bagian ini terdapat sejumlah fasilitas bangunan di antara teduhnya dedaunan.
Di sisi barat terdapat sebuah mushola sekaligus berfungsi sebagai aula berbagai kegiatan. Bangunan ini menghadap langsung ke arah lembah yang berada di sebelah barat.