Dalam ilmu biologi kematian ditandai dengan kematian milyaran sel-sel tubuh. Karena tidak ada regenerasi sel, tanda-tanda kematian jelas terlihat. Kulit jasad menunjukkan bercak-bercak kematian dan jasad menjadi kaku. Proses pembusukan juga dimulai dan berlangsung cepat. Pada fase ini sudah tidak diragukan lagi bahwa makhluk hidup sudah mati.
Manusia adalah makhluk sosial dan beradab. Dalam berbagai agama maupun tradisi, ada ritual mengenang dan menghormati anggota keluarga yang sudah meninggal.
Dalam dunia medis, pengertian kematian yang diterima adalah berhentinya fungsi sirkulasi jantung dan pembuluh darah secara permanen, dan hilangnya fungsi otak (Sumber alodokter.com).
Dunia medis menyatakan bahwa fakta kematian adalah suatu kondisi dimana organ tubuh tidak dapat bekerja lagi menjalankan fungsinya.
Setiap orang atau keluarga tentu pernah dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit ketika orang yang dicintai meninggal dunia. Ini sesuatu yang pedih dan memilukan. Kepergian salah seorang anggota keluarga membuat seseorang merasa kehilangan dan kesepian.
Pada kondisi ini, kita sebagai tetangga dan kerabat berperan mendampingi mereka yang ditinggalkan. Kehadiran warga dalam tahlilan yang biasanya dilaksanakan selama sembilan malam, memungkinkan seseorang yang tengah berduka merasa terhibur.
Dengan menghadiri tahlilan kita berkesempatan untuk menunjukkan empati dan ikut berbela sungkawa. Tahlilan merupakan kesempatan bagi warga membangun solidaritas sosial dan mengikat simpul kebersamaan dan persaudaraan.
Menguatkan Hubungan Sosial
Zaman terus berkembang dan kehidupan masyarakat juga mengalami dinamika. Orang semakin sibuk dengan urusan masing-masing. Hal ini membuat hubungan dengan sesama tetangga semakin renggang. Kita semakin jarang berinteraksi dengan tetangga.
Fenomena ini tidak saja terjadi di kota tetapi juga sudah mewarnai kehidupan masyarakat pedesaan. Kesempatan berinteraksi dengan sesama warga semakin berkurang seiring perubahan gaya hidup yang juga semakin individualistis.
Melalui tahlilan warga berkesempatan untuk menguatkan interaksi dengan sesama. Di tempat tahlilan warga dapat bertemu dengan warga, ngobrol, bercanda, dan bercerita tentang banyak hal. Tahlilan memungkinkan warga membangun kembali hubungan sosial yang sering terabaikan karena kesibukan masing-masing.
Saling Membantu
Dalam tahlilan biasanya tuan rumah menyiapkan makanan dan minuman ringan ala kadarnya. Dalam masyarakat Sasak Lombok, ada tradisi dimana keluarga yang mengalami musibah mendapatkan bantuan dari warga. Tradisi tentu juga berlaku di daerah lain.