Penggunaan video sebagai sumber belajar sebaiknya dapat memicu perhatian dan rasa tertarik siswa. Guru bisa saja menayangkan film tentang cerita pendek yang relevan dengan dunia anak-anak. Siswa dapat ditugaskan untuk mencatat dialog dalam cerita film tersebut. Hasil catatan tersebut dapat dijadikan pintu masuk kepada topik atau materi pelajaran.
Andaipun tidak menggunakan video guru juga dapat merancang pembelajaran yang membuat siswa dapat belajar sambil bermain. Guru dapat mempertimbangkan metode permainan. Dalam mengajarkan topik kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, misalnya, guru lebih dapat membuat permainan pesan berantai. Alternatif ini akan menjadikan siswa lebih bersemangat karena dilakukan dalam suasana lebih riang dan menarik.
Dari permainan itu guru kemudian dapat menggiring siswa menuju pemahaman tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Siswa pertama yang memberikan pesan tergolong kalimat langsung bagi siswa kedua dan seterusnya.
Melalui permainan pesan berantai guru juga dapat menyelipkan pemahaman bahwa informasi dari sumber utama dapat berubah ketika informasi tersebut beredar kepada banyak orang. Fenomena sosial ini penting menjadi bagian dari pemahaman siswa untuk membiasakan diri tidak begitu saja menerima informasi yang berkembang.
Pada akhirnya keberhasilan proses pembelajaran dikelas sangat tergantung pada guru. Kkeberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kemampuan guru untuk merencanakan, memilih media yang tepat, menggunakan metode yang relevan, sampai pemilihan materi yang menarik. Maka tidak saja siswa, guru juga dituntut untuk terus belajar, meningkatkan kompetensi, dan mengembangkan diri secara konsisten.
Lombok Timur, 23 November 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H