Penjelasan tersebut digenapkan dengan proses tanya jawab seputar topik. Secara keseluruhan proses pembelajaran berlangsung interaktif, tidak monolog, ada dialog. Guru berupaya membuat situasi pembelajaran dimana ada umpan balik dari siswa.
Beberapa siswa yang merasa belum cukup memahami materi pelajaran terlihat antusias bertanya. Mereka tidak membiarkan diri larut dalam ketidaktahuan.
Langkah berikutnya guru meminta siswa membuka buku pada sebuah halaman yang berisi teks atau bacaan. Siswa secara mandiri ditugaskan untuk membaca teks tersebut.
Untuk mendukung pembelajaran, guru juga menggunakan video pembelajaran tentang materi berkaitan. Ini memungkinkan siswa terlibat secara keseluruhan.
Tahapan pembelajaran secara berurutan berlalu satu persatu. Tiba saatnya siswa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas tersebut menentukan ide pokok dan ide pendukung dalam sebuah bacaan yang terdapat pada setiap paragraf.
Tugas yang diberikan guru tersebut sekaligus digunakan sebagai penilaian atau asesmen pembelajaran dalam rangka mengukur pemahaman siswa tentang ide pokok dan ide pendukung.
Di ujung kegiatan guru melakukan tanya jawab tentang topik yang telah dipelajari. Saya melihat bagian ini sebagai bentuk refleksi pembelajaran.
Sebagaimana artikel sebelumnya, saya harus memberikan apresiasi kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran dalam kelasnya, guru telah berupaya melaksanakan tugasnya sebaik mungkin untuk memberikan sesuatu yang bermakna dan memberikan dampak kepada perkembangan akademis siswa.
Akan tetapi, sebaik apapun upaya tersebut selalu ada celah yang menyisakan ruang yang perlu mendapatkan intervensi.
Satu hal yang harus disepakati bahwa supervisi bukan bertujuan mencari-cari kesalahan melainkan upaya untuk membantu guru memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Hasil supervisi tidak berhenti pada sekadar mengurai kelebihan dan kekurangan pembelajaran melainkan dijadikan sebagai referensi bagi kepala sekolah untuk memberikan pendampingan terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi kepada hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa catatan yang perlu mendapatkan sentuhan lebih lanjut.
Sumber Belajar Cenderung Tekstual
Jika dilihat dari sumber belajar, kegiatan pembelajaran masih bersifat tekstual atau masih sangat tergantung pada buku. Hal ini bukan berarti bahwa buku teks tidak diperlukan. Hanya saja buku teks bukanlan satu-satunya sandaran dalam pembelajaran. Kontekstual dalam pembelajaran tetap harus menjadi prinsip utama.