Kegiatan inti dimulai dengan membaca basmalah secara bersama-sama. Tidak lupa, guru meminta sejumlah beberapa siswa membaca basmalah secara individu.
Secara keseluruhan siswa merespon permintaan guru dan membaca basmalah dengan lancar. Bacaan ini memang menjadi salah satu bacaan yang diperkenalkan umat Islam sejak dini karena menjadi doa setiap mengawali perbuatan baik.
Selama pembelajaran guru cukup intens melakukan tanya jawab dengan siswa. Metode ini merupakan salah satu upaya guru mendorong tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa mewarnai tulisan kaligrafi bacaan basmalah pada lembar kerja yang telah disiapkan. Sebelum mulai mewarnai, guru memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas.
Siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan warna yang disukainya. Gambar kaligrafi bacaan basmalah tersebut sekaligus menjadi media pembelajaran.
Banyak teori menyebutkan bahwa mewarnai merupakan salah satu cara mengenalkan warna yang berbeda, terutama di kelas awal.
Mewarnai gambar juga dipercaya dapat membantu perkembangan psikologis siswa dan mengasah perkembangan motorik halus. Manfaat lainnya, meningkatkan fokus serta melatih keterampilan siswa agar tulisan tangan lebih bagus.
Secara keseluruhan proses pembelajaran telah diupayakan menggunakan metode dan strategi yang beragam, mulai dari tanya jawab, melafalkan bacaan basmalah, dan pemberian tugas. Guru telah berupaya menggunakan metode dan memilih materi yang sesuai dengan fase perkembangan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran guru cenderung memilih diferensiasi proses. Ini ditandai dengan upaya penggunaan alat atau media yang sesuai dengan kebutuhan dan fase perkembangan peserta didik.
Namun demikian proses pembelajaran tidak selalu mencapai tujuan yang maksimal. Apalagi untuk siswa kelas 1 yang memerlukan proses belajar dengan bimbingan yang intens.
Berikut ini beberapa catatan yang perlu diperbaiki serta solusi untuk perbaikan pembelajaran.