Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Alasan Mengapa Harus Menulis

29 Oktober 2023   17:19 Diperbarui: 29 Oktober 2023   17:25 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber informasi merupakan bagian penting dalam menulis. Namun tidak semua sumber dapat dipercaya. Di era informasi saat ini kita kerap tidak dapat membedakan antara hoax dan fakta. Hal ini membutuhkan sikap kritis agar kita tidak terjebak dalam kesalahan menyampaikan informasi. Ini penting untuk mengklarifikasi kebenaran informasi yang kita gunakan.

Kemampuan berpikir kritis memungkinkan kita mengelompokkan informasi berguna dan tidak berguna. Ini akan membantu kita mengidentifikasi bias atau kelemahan dalam sumber-sumber tersebut. 

Menjadi Lebih Bijaksana

Bijaksana dalam KBBI berarti selalu menggunakan akal budi atau pengetahuan dan pengalaman dalam mengambil tindakan. Seseorang yang bijaksana lebih memilih bertindak rasional daripada emosional. 

Bijaksana juga berarti selalu mempertimbangkan dengan matang untuk memutuskan dan melakukan sebuah tindakan. Orang yang bijaksana biasanya menjauhi sikap gegabah dan tergesa-gesa.

Setidaknya secara pribadi, saya meyakini bahwa menulis memungkinkan seseorang membentuk dirinya menjadi pribadi yang bijaksana. Mengapa? 

Menulis itu menyampaikan pesan kepada orang lain. Ini menuntut kita menyusun pesan secara cermat dan bertanggung jawab. Untuk itu kita akan berupaya melibatkan pengetahuan dan pengalaman kita dalam membuat sebuah tulisan. 

Kita akan menghindari sikap asal jeplak. Jika mengingat bahwa tulisan yang kita susun akan dibaca orang lain atau banyak orang, kita akan berupaya menyertakan informasi yang akurat, argumen yang logis, dan yang penting diksi yang santun dan bermartabat.

Sikap bijaksana juga ditunjukkan oleh kebiasaan melakukan refleksi saat menulis. Refleksi itu bisa dengan merenungkan kembali pengalaman dan peristiwa yang pernah kita jalani. Kita akan berupaya memahami diri kita sendiri, mengidentifikasi pengetahuan dalam sistem kognisi kita, membandingkan pola pemikiran kita dengan orang lain, dan merenungkan kembali tindakan yang pernah kita lakukan.

Menulis juga mengharuskan kita belajar membangun logika. Ini akan membuat kita menjadi lebih bijaksana. Saat menulis sebuah topik, kita memerlukan argumen yang kuat agar pikiran kita dapat diterima oleh pembaca. Jika diandaikan menulis itu upaya menjual ide, maka kita harus meyakinkan orang lain dengan menyertakan argumen yang logis dan diterima orang lain.

O, ya. Menulis tentang pengalaman, terutama kesalahan atau kegagalan, dapat membantu seseorang belajar dari pengalaman tersebut. Ini merupakan bagian penting dalam proses menjadi lebih bijaksana.

Meningkatkan kemampuan komunikasi

Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi di samping berbicara. Setiap orang memiliki kemampuan komunikasi yang berbeda-beda. Kemampuan interaktif ini tidak saja menyangkut komunikasi secara umum melainkan juga bentuk komunikasi yang digunakan, berbicara atau menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun