Salah satu cara memperkuat ingatan adalah dengan menggambar obyek. Dilansir dari IDN TIMES, Jeffrey Wammes, seorang peneliti dari Departemen Psikologi di Yale berkesimpulan bahwa menggambar dapat meningkatkan daya ingat seseorang lebih baik dibanding dengan metode lain seperti trik mnemonik.
Trik ini menggunakan rangkaian kata kunci/ide kemudian memvisualisasikan sebuah obyek dalam pikiran). Sebelumnya trik ini disebut-sebut sebagai cara paling kuat untuk meningkatkan memori.
Dengan menggambar peserta didik akan lebih mudah mengingat nama-nama organ tubuh yang terlibat dalam proses pernapasan. Lebih dari itu, siswa juga akan lebih mudah memahami proses terjadinya pernapasan.
Pembelajaran di atas merupakan satu contoh penerapan pendekatan integrasi. Pendekatan integrasi dalam pembelajaran akan memungkinkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bervariasi.
Dari sisi muatan pelajaran, pendekatan terintegrasi dapat membangun pemahaman yang lebih kompleks. Lebih dari itu, peserta didik dapat mengikuti aktivitas belajar yang lebih beragam dan meningkatkan kompetensi yang lebih holistik.
Dalam pembelajaran di atas, misalnya, peserta didik berkesempatan mendapatkan pengalaman menggambar berskala, menggunakan satuan ukuran, serta bagaimana teknik membuat garis-garis yang sejajar.
Pengalaman lainnya adalah bagaimana siswa melakukan presentasi hasil karya mereka di hadapan teman-temannya. Pada titik ini peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar di mana mereka dituntut mengkomunikasikan sebuah konsep kepada orang lain.
Pendekatan terintegrasi tentu saja memiliki kelemahan. Salah satunya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena kompetensi yang harus dicapai siswa lebih kompleks.
Penting untuk diingat bahwa pendekatan terintegrasi tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi pelajaran. Beberapa konsep atau keterampilan mungkin lebih baik diajarkan dengan pendekatan yang lebih tradisional atau terpisah.
Pendekatan terintegrasi juga memberikan konsekuensi munculnya kompleksitas materi karena melibatkan banyak elemen dan disiplin ilmu yang berbeda. Hal ini menuntut adanya kemampuan dan pemahaman yang kuat bagi guru tentang semua materi yang harus diajarkan.
Dalam pelaksanaan evaluasi, pendekatan terintegrasi kerap bermuara pada proses penilaian yang cenderung rumit karena melibatkan aspek yang berbeda.