Melalui komunitas belajar pendidik dapat "berkeluh" dengan berbagai permasalahan, yang dihadapi dan mencari solusi pemecahan masalahnya. Perjumpaan rutin melalui komunitas belajar akan memungkinkan anggotanya saling memberikan dukungan moral satu sama lain.
Dalam komunitas belajar, seorang guru memiliki kesempatan untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Guru lainnya dapat memberikan solusi. Pola ini akan membentuk prinsip kolaborasi untuk mencari solusi atas masalah-masalah yang kompleks dalam dunia pendidikan. Dengan pola seperti ini akan memungkinkan lahirnya pemikiran lintas disiplin dan pendekatan yang beragam.
Mengikuti Perkembangan Terkini
Tanpa perlu melakukan survey, kecenderungan pendidik untuk mengikuti tren dan perubahan dalam dunia pendidikan terdiri dari dua kelompok. Di satu kutub, ada kelompok guru yang selalu responsif terhadap perkembangan dunia pendidikan. Mereka merupakan kelompok yang selalu berusaha beradaptasi dengan perubahan itu sendiri.
Di kutub yang berlawanan ada kelompok yang memilih bersikap datar dengan perubahan. Sikap ini membuat membuat mereka tertinggal sehingga menjadi gagap ketika gelombang perubahan itu sudah mengepung mereka. Apalagi ketika perubahan itu menjadi sebuah tuntutan .
Dalam konteks ini, peran komunitas belajar menjadi sangat penting. Melalui pola berbagi dalam komunitas akan sangat membantu pendidik akan dapat meng-update pengetahuan dan pemahamannya tentang perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Mereka dapat berbagi informasi tentang teknologi baru, penelitian terbaru, maupun praktik terbaik.
Di samping hal-hal di atas keberadaan komunitas belajar memiliki manfaat yang lebih banyak lagi dan tidak mungkin dibahas secara sempurna dalam artikel sederhana ini. Satu hal yang jelas bahwa keberadaan komunitas belajar sangat penting, khususnya, dalam rangka mendukung implementasi kurikulum merdeka.
Jika dikaitkan dengan gagasan Ki Hajar Dewantara, hal penting yang perlu dikembangkan dalam komunitas belajar adalah perubahan cara berpikir pendidik untuk terus menerus membangun kemandirian sebagai salah satu ciri manusia merdeka, manusia yang secara lahiriah dan batiniah tidak selalu bergantung pada orang lain. Belajar merupakan cara satu-satunya menuju manusia merdeka.
Selamat HUT ke-78 RI
Lombok Timur, 17 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H