Dalam konteks kelas, misalnya, guru melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Dengan membuka dialog dengan murid guru membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan dirinya untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Ketiga, Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid.
Satu hal yang penting dalam pembelajaran yang berdampak adalah tumbuhnya keseimbangan kognitif dan sosial emosional dalam rangka menumbuhkan budi pekerti. Oleh Karena itu, guru perlu melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang bermuara pada perkembangan karakter dan kompetensi murid.
Sebagai ilustrasi, guru dapat mengembangkan kecakapan berpikir murid dan sikap kritis melalui penguatan literasi. Melalui teks guru menumbuhkan kecakapan sosial emosional murid dengan mengapresiasi proses belajar, berempati, bekerja sama, dan sikap saling membantu antar murid
Keempat, Menyesuaikan konteks kehidupan murid.
Murid tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kebudayaan dalam lingkungan dimana mereka lahir dan dibesarkan. Oleh karenanya perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan konteks kebudayaan dan kehidupan masyarakat setempat.
Prinsip ini selaras dengan fungsi satuan pendidikan sebagai lembaga yang berfungsi memelihara warisan budaya yang ada di masyarakat. Guru, dengan demikian, harus membantu murid mengenal konteks diri dan lingkungannya, berpartisipasi dalam kegiatan adat atau budaya. Dalam proses belajar, guru memiliki peran menghubungkan murid dengan sumber belajar di sekitarnya, seperti, komunitas, tokoh agama, tokoh budaya, atau institusi yang relecan.
Kelima, mengarah pada masa depan yang berkelanjutan.
Murid merupakan generasi penerus masa depan yang akan menjaga dan mengisi keberlanjutan kehidupan. Pada titik ini konten materi harus dirancang dengan melibatkan isu-isu dan tantangan seperti, perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM, dan lain-lain. Ini akan dapat mendorong murid memiliki beberapa kompetensi yang memungkinkan mereka berkontribusi menghadapi isu dan tantangan tersebut. Untuk itu pembelajaran harus berorientasi ke arah tumbuhnya kesadaran murid pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip-prinsip di atas muncul sebagai respons atas perubahan yang terjadi begitu cepat di dunia dan fakta keberagaman yang kita miliki.
Keseluruhan prinsip pembelajaran paradigma baru yang diterapkan guru dan satuan pendidikan diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung beragamnya kebutuhan murid.
Lombok Timur, 23 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H