Atas dasar ini mereka lalu mempertimbangkan untuk bersepakat menentukan perangkat pendukung yang tersedia dengan pertimbangan efisiensi biaya atau tingkat kemudahan untuk mendapatkan bahan penyusun perangkat itu sendiri.
Dengan pertimbangan fungsi tepat guna siswa dapat mengantisipasi resiko yang dapat ditimbulkan seperti kesulitan untuk menyusun bahan.
Misalnya penggunaan kardus bekas akan lebih mudah dipotong dan dibentuk karena sifat-sifat bahannya yang tidak keras dan mudah didapatkan.
Ini sisi lain keterampilan yang dapat dikembangkan dalam pengambilan keputusan bersama di samping penanaman nilai-nilai musyawarah.
Mengasah kreativitas dan inovasi
Setiap kegiatan memerlukan ide-ide baru yang timbul dari pemikiran kreatif. Dengan keterlibatan siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan sebuah kegiatan akan mendorong mereka mengeksplorasi kemungkinan terbaik dalam kegiatan itu sendiri.
Adalah sebuah keniscayaan bahwa setiap kegiatan selalu dihadapkan pada masalah. Untuk mengatasinya diperlukan ide kreatif dalam rangka menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Karena keterbatasan anggaran, misalnya, pengadaan properti dan kostum pentas tidak harus menggunakan bahan-bahan yang sulit untuk didapatkan.
Sebagai gambaran sederhana, dalam pementasan teater dengan judul "Kapten Malin", salah satu properti yang diperlukan adalah sebuah kemudi kapal laut.
Dengan pemikiran kreatif, guru dan siswa merancang kemudi kapal itu dengan menggunakan sebuah bangku panjang sebagai tonggak kemudi.
Kemudinya sendiri memanfaatkan tutup bak sampah yang dilengkapi dengan bilah bambu yang dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai kemudi sebenarnya.
Gambaran sederhana tersebut menunjukkan adanya ide-ide unik dan kreatif yang dapat membawa kesegaran bagi siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sekolah.