Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Silakan Nyaleg, Asal Begini!

16 Mei 2023   15:58 Diperbarui: 29 Mei 2023   07:40 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi Pemilihan Umum secara resmi telah menetapkan pelaksanaan pemilihan umum secara serentak melalui Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024.

Dalam peraturan itu diputuskan bahwa pesta demokrasi nasional akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Sebuah pesta politik lima tahunan yang dipercaya sangat menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.

Nuansa perpolitikan dari waktu ke waktu bergerak dinamis. Salah satu bentuk dinamika itu adalah kehadiran beragam profesi ke dunia politik. Salah satunya wara wiri orang-orang di dunia hiburan ke dunia politik atau sebaliknya telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan panjang perpolitikan Indonesia. 

Fandy Hutari, seorang wartawan dan penulis, dalam detiknews, 2018, menuliskan bahwa beberapa tokoh politik Indonesia pernah mendedikasikan dirinya dalam dunia hiburan. Adnan Kapau Gani, misalnya, seorang politikus orde lama pernah membintangi film Asmara Moerni pada tahun 1948. 

Fandy juga menyebut Sayuti Melik, seorang tokoh yang disebut-sebut dalam sejarah sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan, sempat didapuk untuk memerankan ayah Bing Slamet dalam film komedi lawas berjudul Bing Slamet Setan Djalanan

Sayuti yang pernah menjabat sebagai DPR dari Fraksi Karya Pembangunan periode 1971-1976, ditawari secara mendadak oleh sutradara, Hasmanan, untuk memainkan peran itu saat menonton syuting.

Di era Orde Baru keterlibataan para pesohor dari dunia hiburan juga tidak dapat dilepaskan dari dunia politik. Hanya saja peran artis dalam era orde baru lebih banyak memposisikan diri sebagai juru kampanye. Mereka "diperalat" untuk memobilisasi massa dan mendulang suara saat pemilihan umum.

Setelah reformasi hubungan dunia politik dan dunia hiburan tetap bertahan. Namun dalam bentuk yang berbeda. Jika sebelumnya para artis hanya sebatas sebagai jurkam, kini mereka telah mengubah haluan menjadi politisi. 

Sebagian tetap menjalani profesinya sebagai artis sambil berpolitik, sebagian lagi eksodus secara penuh sebagai politisi. 

Nama-nama seperti Dede Yusuf, Rano Karno, Nurul Arifin, dan sederet nama artis lainnya adalah tokoh-tokoh dunia entertainment yang telah lama mencari peruntungan melalui jalur politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun