Agar seimbang al-Qur'an juga mengingatkan manusia dengan kekurangan atau kelemahannya. Surat An-Nisa Ayat 28 menegaskan, "manusia diciptakan dalam keadaan lemah." Manusia lahir dengan banyak keterbatasan. Oleh karena itu, kelemahan itu harus ditempa dengan cara tertentu. Salah satunya dengan berpuasa. Berpuasa membuat manusia menjadi kuat--kuat menahan hawa nafsu, menahan cobaan, dan menahan godaan.
Surat Al-Ma'arij Ayat 19, menjelaskan tentang kekurangan lainnya, "manusia suka berkeluh-kesah." Ayat ini mengingatkan tentang sifat manuasia yang selalu mengeluhkan setiap keadaan. Saat hujan turun kita mengeluh karena dingin dan jalanan berlumpur, cucian yang tidak bisa kering atau tidak bisa bepergian karena hujan. Saat panas kita pun mengeluh karena gerah, terus berkeringat, air sumur yang mengering, petani tidak dapat bercocok tanam. Banyak hal yang dikeluhkan.
Untuk mengatasi kelemahan manusia di atas, Allah SWT memberikan instrumen ibadah puasa agar manusia menjadi lebih kuat. Dengan kelemahnnya manusia menjadi harus ditempa melalui ibadah puasa. Melalui puasa, seseorang lebih tahan banting terhadap berbagai tantangan, cobaan, dan godaan hidup. Puasa menjadi semacam pembangun semangat, penghilang segala keluh kesah, dan menanamkan semangat optimisme dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Inilah yang dimaksud bahwa puasa dapat meningkatkan derajat seorang Muslim. Derajat di sisi Allah SWT dan derajat di antara sesama manusia. Derajat di sisi Allah SWT tidak semata-mata dinilai atas ketekunannya menjalankan ibadah vertikal tetapi juga bagaimana ibadah itu tercermin dalam cara pandang kita menghadapi hidup dan kehidupan ini. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana membangun kehidupan bersama untuk mencapai harmoni kehidupan.
Lombok Timur, 05 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H