Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan Itu Anak Kecil yang Tantrum

28 Maret 2023   03:26 Diperbarui: 28 Maret 2023   07:03 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: freepik.com

Godaan merupakan sesuatu yang mempengaruhi tindakan untuk mendapatkan rasa senang dalam waktu pendek. Godaan itu muncul kapan saja dan di mana saja. Dalam puasa godaan itu bisa hadir dalam berbagai bentuk. Keinginan untuk makan dan minum merupakan godaan berpuasa paling sederhana.

Godaan yang cukup berat bagi orang berpuasa adalah menahan diri dari gibah atau gosip. Sifat dasar kita yang kepo kerap membuat kita berupaya mengorek kehidupan pribadi orang lain. Hal ini dapat bermuara pada pembicaraan tentang kekurangan orang lain. Di sinilah potensi gibah itu hadir.

Marah merupakan cobaan terbesar kita. Saat kita sedang dalam keadaan lapar dan dahaga, kita menjadi begitu mudan terpancing untuk meluapkan amarah. Kita acapkali tidak bisa menahan luapan emosi saat berhadapan dengan situasi sulit. Dalam kondisi seperti ini kita dihadapkan pada godaan untuk melampiaskan kejengkelan dan sikap-sikap negatif lainnya.

Bagi kelompok pejabat korupsi menjadi godaan terbesar. Sifat dasar manusia yang cenderung memilih jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan sesaat hanya dapat dicegah dengan kemampuan mengendalikan diri dan membangun kesabaran untuk menahan diri dari hal serupa. Kesabaran dapat menjadi benteng atas setiap perkataan, tindakan, dan perilaku yang berseberangan dengan nilai agama, sosial, dan budaya.

4. Menjaga hati dan pikiran

Kesabaran paling esensial dalam berpuasa adalah kesabaran dalam menjaga hati dan pikiran. Hal ini berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan mental. Puasa mengajarkan seseorang agar selalu menjaga pikiran dan perasaan positif.

Di bawah kendali kesabaran, puasa menjadi sarana untuk melakukan refleksi atas setiap permasalahan yang dihadapi. Hal ini penting agar kita dapat melihat segala sesuatu yang kita hadapi sebagai sesuatu yang bernilai positif.

Semua bentuk kesabaran tersebut sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan baik. Dengan mengasah kemampuan kesabaran, seseorang akan dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dari ibadah puasa yang dilakukan.

Lombok Timur, 28 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun