Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetanggaku adalah Keluargaku

16 Oktober 2022   12:33 Diperbarui: 16 Oktober 2022   13:17 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap saling membantu dalam bertetangga di kampung ditunjukkan dalam banyak hal. Dulu saat kerja di sawah tiba, sikap saling membantu sangat terasa. Warga kampung akan saling membantu dalam membajak sawah sampai penanaman. Mereka melakukannya secara bergiliran. Misalnya, hari ini semua orang membantu si A, besok si B, dan seterusnya. Mereka bekerja tanpa upah. Tuan rumah hanya menyediakan makanan. Tidak saja bekerja di sawah, saat salah seorang warga membangun atau memperbaiki rumah semua tetangga secara bergotong royong memberikan bantuan tenaga.

Sayang sekarang tradisi itu tidak lagi berlaku pada beberapa hal tetapi masih bertahan pada situasi yang berbeda, seperti saat musibah kematian dan acara pesta. Pada dua moment ini, tradisi saling membantu masih kuat. Bahkan jika salah satu warga sering tidak terlibat akan mendapatkan sanksi sosial dimana yang bersangkutan akan menjadi buah bibir dan terisolasi dari kehidupan bertetangga.

Salah satu tradisi yang masih ada dalam kehidupan bertetangga di kampung adalah berbagi hasil tanaman. Jika panen buah-buahan di halaman, pemiliknya akan berbagi kepada tetangga di sekitarnya.

Di masa yang lebih lampau, hasil bumi tidak saja untuk dijual dan disimpan tetapi juga untuk berbagi kepada tetangga. Sekarang tradisi itu sudah mulai menipis. Hasil pertanian dan perkebunan lebih banyak dijual untuk memenuhi kebutuhan lain.

Tata cara bertetangga menurut Islam

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga. Hal ini ditegaskan  Al-Qur'an dalam surah An-Nisa ayat 36.

"... dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh ...."

Melalui hadist di atas Rasulullah menempatkan tetangga pada posisi yang cukup signifikan. Jika boleh ditafsirkan, berbuat baik kepada tetangga bukan sebatas anjuran tetapi sudah merupakan perintah. Tetangga disebutkan sebagai komponen kehidupan yang harus menjadi bagian dari perbuatan baik seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hadits lain Rasulullah saw menduga tetangga berhak mendapatkan warisan ketika Jibril selalu berwasiat tentang tetangga.

Imam Qurthubi mengatakan, yang dimaksud berbuat baik termasuk di dalamnya adalah memberikan pertolongan, bergaul dengan baik, tidak menyakiti, dan memberi pembelaan. Termasuk memberi pertolongan adalah memperhatikan dan membantu kondisi ekonominya.

Berbuat baik kepada tetangga adalah dengan tidak menyakitinya. Bahkan ukuran keimanan itu salah satunya diukur dengan kebaikan seseorang kepada tetangga. 

Kata Rasulullah saw.

"Demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman." Para sahabat bertanya, "Siapa yang tidak beriman, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan (gangguannya)." (HR Bukhari Muslim).

Tiga kali Rasulullah bersumpah atas nama Allah tentang larangan seseorang agar tidak menyakiti tetangga. Lagi-lagi dalam hadits tersebut Rasulullah tidak menyebutkan tetangga atas dasar sara. Bukan hanya islam, saya yakin semua agama mengajarkan etika bertetangga dalam rangka menciptakan harmoni kehidupan dalam kehidupan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun