Sebagai penjaga, pagi-pagi Wildan sudah di sekolah untuk membuka kunci gerbang dan pintu ruang kelas serta mengontrol kebersihan sekolah. Selepas itu Wildan harus bekerja jika ada yang membutuhkan jasanya sebagai tukang.
Imbalannya sebagai penjaga sekolah jauh dari kata cukup untuk menghidupi istri dan dua orang anaknya. Honornya sebagai penjaga sekolah belum memberikan kemerdekaan secara utuh kepada diri dan keluarganya untuk mempertahankan hidup yang makin hari makin penuh persaingan. Namun, kondisi itu tidak membuatnya kehilangan nasionalisme.
Lombok Timur, 18 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H