Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wajarkah Pemberian Hadiah untuk Guru?

2 Juli 2022   23:37 Diperbarui: 2 Juli 2022   23:39 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Diolah dari Canva

Kedatangan tamu seorang guru pada masa itu, konon, merupakan sebuah kebanggaan. Mereka akan berusaha menyuguhkan hidangan terbaik. Tuan rumah akan bergegas ke sawah atau ladang untuk mengambil sayur atau tanaman palawija terbaik sebagai hidangan. Mereka juga tidak segan-segan mengorbankan ayam, itik, atau unggas ternak untuk disuguhkan.

Tidak berhenti sampai di sini, saat pulang guru dibekali dengan jagung, ubi, beras, atau hasil bumi lainnya untuk dibawa pulang. Jika dianggap berat, barang pemberian itu akan diantarkan sampai di rumah.

Diperlakukan seperti itu guru yang bersangkutan tidak sekadar memberikan ucapan terima kasih. Biasanya pemberian itu dibalas dengan hadiah berupa baju, kain atau kopiah.

Dikaitkan dengan fenomena pemberian hadiah untuk guru saat ini, sesungguhnya sudah terjadi sepanjang sejarah pendidikan. Sejalan dengan perubahan sosial dan budaya, pemberian hadiah itu kemudian menjadi perdebatan publik.

Saya tidak berupaya membenarkan atau menyalahkan guru yang menerima hadiah. Di satu sisi tidak ada salahnya guru mendapatkan hadiah dari siswa atau orang tua siswa sejauh itu dalam bentuk yang wajar. Tetapi tentu tidak bisa dibenarkan jika pemberian hadiah itu dapat memberatkan wali murid sehingga memberikan kesan yang tidak elok di tengah masyarakat.

Lombok Timur, 02 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun