Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mungkinkah Tugas Guru (Kelak) Digantikan Teknologi Digital?

2 Juni 2022   18:34 Diperbarui: 5 Juni 2022   07:18 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, jika boleh memprediksi muara yang lebih ekstrem, manusia (negara) seakan-akan tidak memerlukan lagi sebuah lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan kepada warganya. 

Kehadiran teknologi digital seolah akan mengubah segalanya tentang penyelenggaraan pendidikan.

Tugas Guru

Tugas guru bukan hanya menjejali siswa dengan sejumlah pengetahuan atau melatih keterampilan tertentu. Hal lebih penting adalah membentuk karakter dan membangun kepribadian. Peran ini tidak bisa digantikan aplikasi paling mutakhir sekalipun. Profesi guru tidak akan pernah terhapus dari peradaban.

Secara spesifik, UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen Pada Bab I Pasal I merumuskan bahwa "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah."

Rumusan tugas guru di atas merupakan jawaban terhadap kekhawatiran TS. Terdapat peran guru yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Guru memiliki tugas "membimbing dan mengarahkan". Dua tugas ini menempatkan guru lebih dari sekadar mengajar.

Guru bukan hanya belaka sebagai sumber belajar yang memfasilitasi siswa dengan informasi ilmu pengetahuan, membentuk kecakapan intelektual, atau melatih keterampilan fisik belaka. Lebih dari itu, guru adalah motivator dan pemberi inspirasi. 

Peran paling penting adalah guru sebagai pembentuk karakter, panutan, teladan, atau model--peran terakhir ini setara dengan peran orang tua dalam keluarga.

Pada tataran budaya, lembaga pendidikan berperan sebagai agen pelestari budaya. 

Budaya (dalam Wikipedia) dijelaskan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. 

Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Jika kembali kepada pengertian budaya tersebut, salah satu fungsi lembaga pendidikan adalah memberikan bekal kepada peserta didik agar memiliki kompetensi cara hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun