Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pisang: Sebuah Parodi

23 Maret 2022   16:24 Diperbarui: 23 Maret 2022   16:28 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi freepik

Badel, seekor monyet, tertawa melihat temannya sesama monyet, Momon, yang sedang menanam pisang.

"Ada apa Del? Macam sedang menonton lawakan saja. Apa yang kamu tertawakan?" tanya Momon melihat Badel tertawa ke arahnya.

"Ha ha ha ha ...!" Badel terus tertawa sampai terkencing-kencing.

"Hei...! Bisakah kamu hentikan tawamu dan menjelaskan mengapa kamu tertawa?"

Badel berusaha menghentikan tawanya yang tak tertahankan.

"Momon. Kamu adalah karakter monyet yang sedang mempertontonkan lelucon paling ekstrem di abad ini."

"Lelucon bagaimana, Del?"

"Ya lelucon."

"Bisa kamu jelaskan maksudmu? Ada hubungannya dengan pisang yang saya tanam?"

Badel kembali tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun