Rupanya dia benar-benar serius. Mungkin merasa diremehkan dengan ejekan saya. Setelah melalui proses akhirnya dia diterima di perguruan tinggi dengan jurusan yang diminatinya. Satu semester dia mengikuti perkuliahan secara daring. Saban malam saya tidak lagi mendengar suara histerisnya yang kalah main game. Semua suara itu berubah menjadi berbagai dialog dengan bahasa Inggris yang tidak pernah saya mengerti. Suara itu dikombinasi dengan dialog lain dari YouTube yang menyediakan serakan tutorial tentang percakapan bahasa Inggris.
Keterampilan dan pengetahuan bahasa Inggris seadanya yang diterimanya di madrasah mungkin membuatnya terpacu untuk belajar. Ini indikator utama bahwa dia merasa nyaman dengan pilihannya. Indikator lainnya saat melihat perolehan IPnya pada semester awal tergolong sangat memuaskan. Walau banyak asumsi bahwa IP bukan satu-satunya gambaran tentang masa depan, saya melihat dia mempunyai visi. Saya berharap dia konsisten dengan pilihannya.
Lombok Timur, 17 Maret 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI