Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ecobrick; Upaya Penanganan Sampah Plastik

15 Maret 2022   09:16 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:47 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya sekolah mencoba alternatif penanganan sampah anorganik itu melalui program ecobrick. Karena botol yang dibawa siswa tidak sesuai dengan harapan, sekolah bekerja sama dengan pengepul barang bekas di sekitar sekolah. 

Dengan dana 25-30 ribu sekolah sudah bisa mendapatkan botol penampungan sampah 100-125 botol plastik. Kerja sama ini tentu saling menguntungkan. Pengepul dapat "cuan" dan sekolah mendapat botol plastik. Hubungan sekolah dan pengepul juga dapat menjadi media sosialisasi program sekolah dalam pengelolaan sampah. 

Pada awalnya, siswa terlihat tidak begitu tertarik dengan proyek ini. Seperti semua orang pada umumnya, berhubungan dengan sampah bukanlah hal yang menyenangkan, kecuali para pemulung atau pengepul barang bekas. 

Siswa juga memperlihatkan sikap yang sama. Hanya sebagian kecil saja yang memang memiliki kepatuhan melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru mau melakukannya secara maksimal. Beberapa siswa yang terbiasa dengan kebersihan, tampak kurang nyaman karena sebagian sampah itu sudah bercampur dengan berbagai jenis kotoran pada tempat pembuangannya.

Kurangnya respon siswa membutuhkan waktu berhari-hari untuk menghasilkan belasan botol berisi sampah non-biological sampai padat. Ketika botol-botol itu sudah cukup banyak yang terisi dengan sampah plastik, siswa kemudian diajak merakit botol itu menjadi kursi. Sebuah kursi tanpa sandaran berhasil dirakit. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Melihat hasil rakitan itu siswa mengalami perubahan sikap terhadap kegiatan mengisi botol plastik dengan sampah. Makin banyak siswa penjejal botol yang disiapkan sekolah makin banyak. Sampah-sampah plastik yang biasanya berserakan sekarang berkurang. Beberapa siswa bahkan tidak membuang sampah plastik sisa jajanannya tetapi mereka mengantonginya sebelum dimasukkan ke dalam botol.


Embung kandong, 15 Maret 2022

Catatan:

SD Negeri 1 Embung Kandong (https://goo.gl/maps/KcfBYVkoK3CPcq897)

Lokasi; Kampung Keselet, Desa Embung Kandong, Kecamaran Terara, Lombok Timur NTB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun