Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bocah Memang Usil

14 Maret 2022   21:18 Diperbarui: 14 Maret 2022   21:25 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu siang, pada bulan ke sekian, tahun yang bersangkutan, saya harus menekan kejengkelan paripurna. Saat itu siang telah menua. Matahari sudah meninggalkan titik kulminasinya. Saya keluar dari pintu menuju mesin 4 langkah yang akan membawa saya pulang.

Saya naik jok menancapkan kunci. Kaki dan tangan saya bekerja menjalankan fungsinya masing-masing untuk menghidupkan mesin secara manual. Satu, dua, tiga, empat, lima, dan seterusnya kaki saya terus menggenjot tangkai starter. Pada saat yang sama, tangan kanan saya memutar gas mengimbangi genjotan kaki. 

Serasa tidak ada percikan api pada busi. Kaki ini sudah pegal tetapi mesin tidak juga hidup. Saya berfikir mungkin businya mati. Saya menunduk memeriksa busi. Saya tersenyum kecut melihat tutup busi tidak terpasang pada tempatnya. Lepas.

"Ini pasti ulah bocah usil", fikir saya sambil mencoba menghidupkan mesin.

"Geruuuuung. Geruuuuung..!" mesin keluaran masa lalu hidup.

Saya tancap gas. Pulang. Belum sampai  100 meter mesin menunjukkan gejala kehabisan bahan bakar. Padahal sehari sebelumnya saya isi full tanki dengan BBM paling lux di kelasnya.

Saya berhenti memeriksa kran BBM. Saya terperangah. Krannya mengatup. Pantas saja. Saya kembali bergumam lagi, "Ini pasti ulah bocah usil."

Hal yang sama terjadi pada hari keesokan harinya. Kali mesin hidup normal. Tetapi belum 100 meter roda berputar, gejala kehabisan BBM timbul lagi. Refleks ingatan saya membayangkan kejadian kemarin. Kran BBM. Benar. Posisi kran tertutup.

"Bocah memang usil."

Lombok Timur, 14 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun