MEMAHAMI PERKEMBANGAN FISIK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK
Murhima A. Kau, S.Psi, M.Si, Psikolog, Â Dr. Sukma Nurilawati Botutihe, S.Psi, M.Psi, Psikolog Khusnul Khatimah, S.Psi., M.Si, Â
Akbar Setiawan , Dinara Safina Labdul, Mohamad Arief Neno
Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Psikologi
ABSTRACT
Children's physical and motor development are interrelated. Muscle maturity, nerves, and physical growth form the basis for motor abilities, allowing for control of body movements. Nutrition, health, and environmental stimulation affect gross and fine motor development. Good physical condition accelerates the mastery of motor skills, while malnutrition or physical constraints can hinder it. This article emphasizes the importance of a holistic approach to support children's physical and motor development for optimal growth and development.
Â
Keywords: Physical Development, Motor Development, Muscle Maturity, Nutrition, Movement Coordination, Environmental Stimulation.
Â
ABSTRAK
Perkembangan fisik dan motorik anak saling terkait. Kematangan otot, saraf, dan pertumbuhan fisik membentuk dasar untuk kemampuan motorik, memungkinkan kontrol gerakan tubuh. Gizi, kesehatan, dan stimulasi lingkungan memengaruhi perkembangan motorik kasar dan halus. Kondisi fisik yang baik mempercepat penguasaan keterampilan motorik, sementara kekurangan gizi atau kendala fisik dapat menghambatnya. Artikel ini menekankan pentingnya pendekatan holistik untuk mendukung perkembangan fisik dan motorik anak agar tumbuh kembang optimal.
Â
Keywords: Perkembangan Fisik, Perkembangan Motorik, Kematangan Otot, Gizi, Koordinasi Gerakan, Stimulasi Lingkungan.
Â
Pendahuluan
Perkembangan fisik dan motorik adalah salah satu dari banyak komponen yang saling berhubungan dalam perkembangan anak. Dalam proses perkembangan anak keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Kemampuan motorik bergantung pada perkembangan fisik. Sementara itu perkembangan motorik mencerminkan sejauh mana anak dapat menggunakan kemampuan fisiknya untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan mengacu pada berbagai teori dan penelitian artikel ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang hubungan antara perkembangan fisik dan motorik secara mendalam.
Â
Perkembangan Fisik: Fondasi Dasar Tumbuh Kembang
Perkembangan fisik, atau yang juga dikenal sebagai pertumbuhan biologis, adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan individu. Ini mencakup perubahan dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, hormon, dan lainnya, serta perubahan dalam cara individu menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan motorik dan seksual. Selain itu, perkembangan fisik juga melibatkan perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan, dan sebagainya. Proses ini terjadi dalam siklus tertentu yang terdiri dari fase pertumbuhan cepat dan lambat.
Tahapan Perkembangan Fisik
- Masa bayi: Pertumbuhan sangat cepat, baik dalam hal panjang tubuh maupun berat badan.
- Masa kanak-kanak awal: Laju pertumbuhan melambat, tetapi tetap stabil.
- Masa remaja: Terjadi "ledakan pertumbuhan pubertas" yang signifikan, ditandai dengan perubahan ukuran tubuh dan kematangan seksual.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik
- Genetik: Gen berperan besar dalam menentukan potensi tinggi dan berat badan anak.
- Gizi: Nutrisi yang cukup diperlukan untuk mendukung proses pertumbuhan tulang, otot, dan organ tubuh lainnya.
- Kesehatan: Anak yang jarang sakit cenderung mengalami pertumbuhan fisik yang lebih optimal.
- Lingkungan: Faktor lingkungan, seperti stimulasi fisik dan psikologis, juga berpengaruh besar.
Perkembangan Motorik: Manifestasi Kemampuan Fisik
Motorik merujuk pada segala jenis gerakan yang dapat dilakukan oleh tubuh secara keseluruhan, sedangkan perkembangan motorik adalah proses kematangan dan pengendalian gerakan tubuh. Proses perkembangan motorik ini sangat terkait dengan kemajuan pusat motorik yang ada di otak. Keterampilan motorik berkembang seiring dengan kematangan sistem saraf dan otot. Kemampuan motorik terbagi menjadi dua kategori utama:
Motorik kasar meliputi tugas perkembangan jasmani meliputi koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar, menangkap, dan menjaga keseimbangan. Kegiatan ini penting untuk mengembangkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Anak usia 4 tahun cenderung menyukai aktivitas fisik yang menantang, seperti melompat dari ketinggian atau bergantung dengan posisi kepala di bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun, minat untuk melakukan aktivitas tersebut semakin meningkat. Anak pada usia ini juga menikmati kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, lari, atau aktivitas lain yang memiliki elemen tantangan.
Motorik halus melibatkan gerakan kecil dan terperinci, seperti menggenggam, menulis, dan menggunakan alat. Motorik halus berkembang setelah motorik kasar, dengan bantuan kematangan otak dan sistem saraf. Perkembangan motorik halus anak usia taman kanak-kanak difokuskan pada koordinasi gerakan halus, terutama dalam kegiatan memegang atau meletakkan objek dengan jari tangan. Pada usia 4 tahun, koordinasi gerakan motorik halus anak berkembang pesat, bahkan hampir sempurna. Namun, anak pada usia ini masih kesulitan menyusun balok menjadi bangunan, karena mereka cenderung berusaha meletakkan balok dengan sempurna, yang sering kali menyebabkan bangunannya runtuh. Pada usia 5 atau 6 tahun, perkembangan koordinasi gerakan motorik halus semakin pesat.
Â
Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik pada Anak
- Kematangan Sistem Saraf dan Otot
Perkembangan sistem saraf, khususnya cerebellum dan cerebrum, berperan penting dalam mengontrol gerakan motorik. Cerebellum membantu keseimbangan tubuh, sedangkan cerebrum mendukung gerakan yang lebih terampil dan kompleks. Perkembangan ini memungkinkan anak untuk menguasai keterampilan motorik secara bertahap.
- Hubungan Gizi dengan Motorik
Anak yang mendapatkan nutrisi cukup memiliki energi lebih untuk beraktivitas dan mengeksplorasi lingkungan. Gizi yang baik juga mendukung pertumbuhan otot dan tulang yang diperlukan untuk gerakan motorik yang efektif. Sebaliknya, kekurangan gizi dapat mengakibatkan lemahnya otot, keterlambatan perkembangan, dan rendahnya motivasi untuk bergerak.
- Pengaruh Lingkungan dan Stimulasi
Lingkungan yang mendukung, seperti akses ke mainan edukatif dan aktivitas fisik, mempercepat perkembangan motorik. Stimulasi yang sesuai, seperti bermain bola atau menggambar, membantu anak mengasah keterampilan motoriknya.
- Faktor Psikologis dan Sosial
Anak yang memiliki perkembangan fisik dan motorik yang baik cenderung lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Sebaliknya, hambatan fisik atau motorik dapat menurunkan konsep diri dan memengaruhi kemampuan sosial anak.
Manfaat Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik yang Seimbang
- Kemandirian
Kemampuan motorik memungkinkan anak melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti berpakaian dan makan sendiri.
- Sosialisasi
Anak dengan kemampuan motorik yang baik dapat lebih mudah berpartisipasi dalam permainan kelompok, yang mendukung perkembangan keterampilan sosial.
- Pengembangan Konsep Diri
Kemampuan untuk menguasai keterampilan motorik baru memberikan rasa percaya diri dan kepuasan diri pada anak.
Hambatan dalam Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik
- Faktor Kesehatan
Penyakit kronis, cedera, atau gangguan saraf dapat menghambat kemampuan motorik anak.
- Kekurangan Gizi
Anak yang kekurangan nutrisi sering kali memiliki tubuh yang lemah dan kurang bertenaga untuk mengeksplorasi lingkungannya.
- Kurangnya Stimulasi
Anak yang kurang mendapat kesempatan untuk bergerak atau bermain mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan motoriknya.
- Gangguan Psikologis
Anak yang menghadapi tekanan emosional atau stres cenderung menunjukkan keterlambatan perkembangan motorik.
Kesimpulan
Kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya dipengaruhi oleh dua aspek perkembangan fisik dan motorik yang saling terkait. Faktor-faktor seperti gizi kesehatan stimulasi lingkungan dan dukungan psikologis harus diperhatikan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Dengan menerapkan pendekatan holistik untuk mendukung perkembangan fisik dan motorik anak akan lebih mudah bagi mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka dalam bidang fisik sosial dan emosional. Memahami hubungan antara kedua elemen ini akan membantu orang tua pendidik dan profesional kesehatan membuat keputusan yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan anak secara keseluruhan.
Â
 Referensi
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak Jilid 1. Penerbit Erlangga.
Widi, S. C. P. (2015). Kemampuan motorik kasar dan halus anak usia 4-6 tahun. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 11(2).
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik, 1-21.
Winarsih, W. E. (2021). Perkembangan fisik anak, problem dan penanganannya. Atthiflah:Â Journal of Early Childhood Islamic Education, 8(1), 55-68.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H