Motorik merujuk pada segala jenis gerakan yang dapat dilakukan oleh tubuh secara keseluruhan, sedangkan perkembangan motorik adalah proses kematangan dan pengendalian gerakan tubuh. Proses perkembangan motorik ini sangat terkait dengan kemajuan pusat motorik yang ada di otak. Keterampilan motorik berkembang seiring dengan kematangan sistem saraf dan otot. Kemampuan motorik terbagi menjadi dua kategori utama:
Motorik kasar meliputi tugas perkembangan jasmani meliputi koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar, menangkap, dan menjaga keseimbangan. Kegiatan ini penting untuk mengembangkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Anak usia 4 tahun cenderung menyukai aktivitas fisik yang menantang, seperti melompat dari ketinggian atau bergantung dengan posisi kepala di bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun, minat untuk melakukan aktivitas tersebut semakin meningkat. Anak pada usia ini juga menikmati kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, lari, atau aktivitas lain yang memiliki elemen tantangan.
Motorik halus melibatkan gerakan kecil dan terperinci, seperti menggenggam, menulis, dan menggunakan alat. Motorik halus berkembang setelah motorik kasar, dengan bantuan kematangan otak dan sistem saraf. Perkembangan motorik halus anak usia taman kanak-kanak difokuskan pada koordinasi gerakan halus, terutama dalam kegiatan memegang atau meletakkan objek dengan jari tangan. Pada usia 4 tahun, koordinasi gerakan motorik halus anak berkembang pesat, bahkan hampir sempurna. Namun, anak pada usia ini masih kesulitan menyusun balok menjadi bangunan, karena mereka cenderung berusaha meletakkan balok dengan sempurna, yang sering kali menyebabkan bangunannya runtuh. Pada usia 5 atau 6 tahun, perkembangan koordinasi gerakan motorik halus semakin pesat.
Â
Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik pada Anak
- Kematangan Sistem Saraf dan Otot
Perkembangan sistem saraf, khususnya cerebellum dan cerebrum, berperan penting dalam mengontrol gerakan motorik. Cerebellum membantu keseimbangan tubuh, sedangkan cerebrum mendukung gerakan yang lebih terampil dan kompleks. Perkembangan ini memungkinkan anak untuk menguasai keterampilan motorik secara bertahap.
- Hubungan Gizi dengan Motorik
Anak yang mendapatkan nutrisi cukup memiliki energi lebih untuk beraktivitas dan mengeksplorasi lingkungan. Gizi yang baik juga mendukung pertumbuhan otot dan tulang yang diperlukan untuk gerakan motorik yang efektif. Sebaliknya, kekurangan gizi dapat mengakibatkan lemahnya otot, keterlambatan perkembangan, dan rendahnya motivasi untuk bergerak.
- Pengaruh Lingkungan dan Stimulasi
Lingkungan yang mendukung, seperti akses ke mainan edukatif dan aktivitas fisik, mempercepat perkembangan motorik. Stimulasi yang sesuai, seperti bermain bola atau menggambar, membantu anak mengasah keterampilan motoriknya.
- Faktor Psikologis dan Sosial
Anak yang memiliki perkembangan fisik dan motorik yang baik cenderung lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Sebaliknya, hambatan fisik atau motorik dapat menurunkan konsep diri dan memengaruhi kemampuan sosial anak.
Manfaat Perkembangan Fisik dan Perkembangan Motorik yang Seimbang
- Kemandirian