5. Kehati-hatian
Saya sangat disiplin (15) dan berhati-hati dalam mengambil keputusan (Kewaspadaan: 19).
Namun, saya cukup fleksibel dalam hal keteraturan (11)---hal ini mungkin menjelaskan mengapa saya tidak terlalu terikat pada jadwal yang kaku.
Refleksi Pribadi
Kedua tes ini mengungkap banyak hal tentang diri saya yang selama ini hanya saya rasakan tanpa mampu dijelaskan. Menjadi seseorang dengan tipe kepribadian INTJ, saya belajar untuk mengoptimalkan kekuatan logika dan strategi dalam menghadapi tantangan hidup. Sementara itu, hasil dari Big Five Personality menunjukkan bahwa saya tetap memiliki sisi kreatif dan empati yang perlu diasah lebih lanjut.
Bagi saya, tes kepribadian adalah alat, bukan tujuan. Hasilnya hanya memberi saya peta; perjalanan untuk menjadi versi terbaik dari diri saya masih terus berlangsung.
Mengapa Ini Penting?
Mengenal diri bukan hanya tentang memahami kelebihan, tetapi juga menyadari keterbatasan. Dengan begitu, kita bisa belajar untuk menerima diri apa adanya, sembari terus berkembang. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki keunikan, dan memahami kepribadian adalah salah satu cara untuk merangkulnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah mencoba tes serupa dan merenungkan hasilnya? Jika belum, mungkin ini saat yang tepat untuk memulai.
Catatan: Artikel ini dibuat sebagai bagian dari tugas refleksi untuk mata kuliah Psikologi Umum di Universitas Negeri Gorontalo. Setiap pendapat dalam tulisan ini murni hasil renungan pribadi berdasarkan data dari tes psikologila.id dan bigfive-test.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H