Mohon tunggu...
Mohamad Arief Neno
Mohamad Arief Neno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Gorontalo

The Art Of Solitude

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepribadian Saya Menurut Dua Tes Psikologi: Sebuah Perenungan dan Wadah Refleksi Makna

1 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 1 Desember 2024   22:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi INTJ personality sumber : psikologila.id

Kepribadian Saya Menurut Dua Tes Psikologi


Mengapa kita perlu mengenal diri kita lebih dalam? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering kita abaikan di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Namun, saya percaya, memahami diri adalah langkah awal untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. Dalam perjalanan ini, saya mencoba dua tes kepribadian---psikologila.id dan bigfive-test.com---dan hasilnya cukup menarik untuk saya renungkan.

INTJ: Si Ahli Strategi yang Terlihat Dingin

Tes pertama dari psikologila.id menyatakan bahwa saya termasuk dalam tipe kepribadian INTJ atau dikenal sebagai Ahli Strategi. Hal ini membuat saya berpikir: apakah saya benar-benar sehebat itu dalam menyusun rencana?

Sebagai INTJ, saya digambarkan memiliki ciri:

1. Penuh rencana: Saya suka menata segala sesuatu jauh hari sebelumnya, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.


2. Analitis: 
Keputusan yang saya buat sering didasarkan pada logika, bukan emosi. Terkadang ini membuat saya dianggap kaku atau bahkan kurang berperasaan.

3. Fokus pada gambaran besar: Saya cenderung melihat pola dalam kekacauan, sesuatu yang mungkin luput dari perhatian banyak orang.

Namun, menjadi INTJ bukan tanpa tantangan. Saya sering kali terlalu keras pada diri sendiri, terutama ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Orang-orang terdekat pun kadang mengeluh bahwa saya kurang peka terhadap perasaan mereka. Ini menjadi refleksi pribadi bagi saya untuk lebih menyeimbangkan logika dan empati.


Big Five Personality:
Memecah Komponen Kepribadian

Tes kedua dari bigfive-test.com memberikan perspektif yang lebih rinci dengan membagi kepribadian saya menjadi lima dimensi utama. Berikut adalah hasilnya:

1. Neurotisisme

Saya tergolong tenang (skor kegelisahan 11) dan jarang merasa marah (skor kemarahan 8).

Namun, saya sangat peka terhadap pandangan orang lain (Kesadaran Diri: 13)---sesuatu yang sering membuat saya merasa canggung di lingkungan sosial.

2. Ekstraversi

Saya lebih suka suasana yang tenang, dengan skor rendah di keramahan (4) dan kebersamaan (5).

Di sisi lain, saya merasa nyaman memimpin ketika diperlukan (Ketegasan: 13).

3. Keterbukaan terhadap Pengalaman

Imajinasi dan keingintahuan adalah kekuatan saya, dengan skor tinggi di Kepetualangan (16) dan Intelek (19).

Seni dan keindahan juga menarik perhatian saya (Minat Artistik: 15), meskipun saya kurang ekspresif dalam menunjukkan emosi (Emosionalitas: 8).

4. Kepersetujuan

Saya cenderung skeptis terhadap orang lain (Kepercayaan: 6) tetapi mudah diajak bekerja sama (Kooperasi: 15) dan peduli pada sesama (Altruisme: 13).

5. Kehati-hatian

Saya sangat disiplin (15) dan berhati-hati dalam mengambil keputusan (Kewaspadaan: 19).

Namun, saya cukup fleksibel dalam hal keteraturan (11)---hal ini mungkin menjelaskan mengapa saya tidak terlalu terikat pada jadwal yang kaku.

Refleksi Pribadi

Kedua tes ini mengungkap banyak hal tentang diri saya yang selama ini hanya saya rasakan tanpa mampu dijelaskan. Menjadi seseorang dengan tipe kepribadian INTJ, saya belajar untuk mengoptimalkan kekuatan logika dan strategi dalam menghadapi tantangan hidup. Sementara itu, hasil dari Big Five Personality menunjukkan bahwa saya tetap memiliki sisi kreatif dan empati yang perlu diasah lebih lanjut.

Bagi saya, tes kepribadian adalah alat, bukan tujuan. Hasilnya hanya memberi saya peta; perjalanan untuk menjadi versi terbaik dari diri saya masih terus berlangsung.


Mengapa Ini Penting?

Mengenal diri bukan hanya tentang memahami kelebihan, tetapi juga menyadari keterbatasan. Dengan begitu, kita bisa belajar untuk menerima diri apa adanya, sembari terus berkembang. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki keunikan, dan memahami kepribadian adalah salah satu cara untuk merangkulnya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah mencoba tes serupa dan merenungkan hasilnya? Jika belum, mungkin ini saat yang tepat untuk memulai.

Catatan: Artikel ini dibuat sebagai bagian dari tugas refleksi untuk mata kuliah Psikologi Umum di Universitas Negeri Gorontalo. Setiap pendapat dalam tulisan ini murni hasil renungan pribadi berdasarkan data dari tes psikologila.id dan bigfive-test.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun