Mohon tunggu...
Mohamad Anggi Samukroni
Mohamad Anggi Samukroni Mohon Tunggu... Guru - Owner Kak Sam Academy

Pengamat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI di TK IT An Nur tentang Sholat melalui Metode Demonstrasi di Semester 2 Tahun 2022/2023

1 Februari 2025   09:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   06:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan salah satu cara manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan dalam proses tersebut seseorang haruslah belajar karena hal tersebut sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan tuntunan dalam kehidupan dan dengan pendidikan orang menjadi maju dan mampu mengelola dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus diajrakan sejak dini sampai tingkat perguruan tinggi, sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD: Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum PAUD harus mencakup pendidikan agama. Selain itu juga tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP): Standar 4.2 menyatakan bahwa pendidikan agama harus menjadi bagian integral dari kurikulum PAUD. Dasar hukum tersebut menegaskan bahwa pendidikan agama Islam merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional dan harus menjadi bagian integral dari kurikulum PAUD.

Pemilihan metode mutlak di lakukan oleh seorang guru hal ini dimaksudkan untuk mencari dan menciptakan suasana kelas yang hidup, menyenangkan, harmonis, tidak tertekan sehingga dapat menyemangati peserta didik untuk senang belajar serta untuk meningkatkan ketiga domain yang dimiliki oleh siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dan ini dibutuhkan metode-metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa asalkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Metodemetode tersebut diantaranya yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode karyawisata, metode penugasan, metode pemecahan masalah, metode simulasi, metode eksperiment, metode unit, metode sosiorama, metode kelompok, metode studi kemasyarakatan, metode modul, metode berprogram, dan lainlain.

Dengan cara memberikan pendidikan tentang shalat, maka diharapkan peserta didik dapat melaksanakan ibadah shalat dengan tertib, benar dan mampu memahami serta menghayati setiap bacaan dan gerakan shalat itulah yang akhirnya akan melahirkan sikap pribadi yang disiplin dalam melaksanakan shalat maupun disiplin beribadah lainnya.

Metode demonstrasi adalah cara menyampaikan materi pelajaran dengan memperlihatkan bendabenda atau cara-cara tertentu yang berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkan terhadap siswa dengan tujuan agar dapat dilihat, ditiru dan difaahami oleh siswa dengan mudah. Bimbingan teknis adalah suatu bantuan atau pertolongan yang digunakan dalam proses pembelajaran siswa menunjukan keserasian gerakan dan bacaan shalat. Keserasian gerakan dan bacaan shalat sebagai materi pelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Namun, berdasarkan observasi awal di Kelompok A Di TKIT Annur Walikukun, ditemukan bahwa banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami dan melaksanakan gerakan sholat dengan benar. Kesulitan ini mencakup ketidak pahaman pada tata cara gerakan sholat, serta kurangnya motivasi dalam melaksanakan sholat secara rutin. Hal ini tercermin dari rendahnya hasil belajar siswa pada materi sholat, baik dari segi teori maupun praktik Berdasarkan hal di atas, peneliti merasa perlu mengangkat penelitian dengan judul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Tentang Sholat Dengan Methode Demonstrasi Melalui Bimbingan Teknis Bagi Siswa Kelompok A Di TKIT Annur Walikukun Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi". Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan metode demontrasi melalui bimbingan teknis dapat meningkatkan hasil belajar PAI tentang sholat bagi siswa di kelompok A TKIT AN NUR Walikukun Tahun Ajaran 2022/2023.

Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:

Meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi mengenal Sholat: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai Sholat, termasuk gerakan-gerakan dalam Sholat, doa-doa yang dibaca, serta tujuan dan makna dari setiap bagian Sholat.

Menerapkan metode demonstrasi: Menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa lebih memahami cara-cara Sholat secara langsung dan praktis. Dengan melihat dan meniru gerakan Sholat yang ditunjukkan oleh guru atau instruktur, siswa diharapkan dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan konkret.

Menilai efektivitas metode demonstrasi: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah metode demonstrasi benar-benar efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di TKIT AN NUR Walikukun, sehingga dapat dijadikan referensi untuk pengajaran di masa depan.

Meningkatkan partisipasi aktif siswa: Dengan metode demonstrasi, diharapkan siswa lebih aktif dalam proses belajar, karena mereka dapat langsung terlibat dalam praktik Sholat, bukan hanya belajar secara teori.

  • Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggambarkan bagaimana penerapan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pai Tentang Sholat Dengan Methode Demonstrasi Melalui Bimbingan Teknis Bagi Siswa Kelompok A Di Tkit Annur Walikukun Kecamatan Widodaraen Kabupaten Ngawi", Penulis akan memberikan kesimpulan sebagai berikut :

Kemampuan anak dalam mengetahui dan mampu menyelesaikan masalah sehari-hari dengan cara yang kreatif harus banyak dilakukan dengan berbagai hal dan cara yang kreatif sehingga kemampuan memahami materi sholat anak berkembang sesuai harapan dan juga berkembang sangat baik. Meningkatkan kemampuan memahami materi Sholat melalui metode demonstrasi adalah variasi guru di TKIT ANNUR Waikukun dalam mengembangkan kognitif anak yang menarik dan menyenangkan. Metode demonstrasi tidak hanya terkait dengan kemampuan memahami saja tetapi juga kesiapan sosial dan emosional anak, karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan. Berdasarkan nilai perkembangan anak sebelum diberikan tindakan, diketahui kemampuan memahami materi anak sangat rendah, tingkat perkembangan hanya mencapai sekitar 20%, yaitu sekitar 2 anak saja yang mempunyai kemampuan memahami materi Sholat yang cukup baik. Melihat kondisi demikian ini peneliti menggunakan methode demonstrasi yang sekiranya metode ini menyenangkan dan dekat dengan anak, maka terjadi peningkatan secara bertahap dari siklus pertama peningkatan sekitar 40% atau 4 anak, kemudian dilakukan penelitian ulang pada siklus II terjadi peningkatan sekitar 86% yaitu sekitar 12 anak, mengulang sampai mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%, s diketahui ada peningkatan kemampuan berhitung pada anak dilihat dari kondisi awal: 20%, siklus I : 40%, siklus II : 86%, sehingga prosentase kenaikan dari prasiklus ( kondisi awal) ke siklus I adalah 20%, dan proses kenaikan dari siklus I ke 33 siklus II adalah 40%. Kenaikan prosentase pada siklus II mengalami peningkatan 86%. Kemampuan anak dalam memahami materi Sholat melalui media demonstrasi termasuk dalam perkembangan kognitif. Selain itu bermain game edukasi juga membangun pondasi keimanan, meningkatkan kesadaran spiritual, juga mengembangkan ketrampilan sosial. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun