Mohon tunggu...
Mohamad Abyhafsy Al Ayuby
Mohamad Abyhafsy Al Ayuby Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar / XI MIPA 2 / SMAN 28

I'm a Student Of SMAN 28 and i'm proud to be it.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asta

1 Desember 2020   23:56 Diperbarui: 2 Desember 2020   00:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kindred City, sebuah kota bebas yang berada di antara hutan dan lautan yang luas. Kota ini adalah sebuah kota yang menjadi lambang kebebasan setiap warganya, dimana kebersamaan lahir dan melekat pada setiap individu masyarakatnya.. Kota ini juga dilindungi oleh sebuah kelompok tertentu yang berasal dari berbagai macam kota lain yang ingin membantu menjaga Kota Kindred, sebagai kota netral dan kota diplomasi agar kota lain dapat menjalin hubungan diplomasi tanpa adanya rasa takut. Kota ini bagaikan impian semua orang, semua warga kota ini makmur dan sukses, banyak pedagang kota lain yang membeli sumber dagangannya dari pedagang Kota Kindred. Kota ini juga terkenal dengan keamanannya, ahli penyihir dan kesatria legendaris berkumpul dan bersumpah untuk melindungi Kota Kindred.

               Tentu di kota yang sempurna ini, tidaklah sempurna seperti yang dikatakan orang-orang. Banyak kejanggalan yang terjadi di Kota Kindred mulai dari rumor diplomatis sampai cerita-cerita mistik yang diluar akal dan aneh seperti yang diceritakan pada dongeng-dongeng. Salah satu rumor yang paling terkenal di Kota Kindred ialah legenda seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh sekumpulan serigala sakti yang menjaga dan melindungi hutan Kota kindred. Yang mereka tahu ialah legenda tersebut hanyalah sebuah cerita khayalan yang diceritakan nenek moyang mereka kepada cucu-cucunya. Yang mereka tidak tahu ialah legenda ini sebenarnya nyata, hanya, legenda ini terkubur dalam buku-buku yang mereka simpan dalam khayalan mereka sendiri.

               Di Hutan Kindred yang terdalam, terdapat sebuah anak laki-laki yang dibesarkan oleh sekumpulan kawanan serigala. Para serigala ini disebut Lykos, sebuah makhluk yang dirumorkan sakti yang keberadaannya adalah sebagai pelindung hutan. Asal-usul anak laki-laki ini sama sekali tidak diketahui oleh dirinya sendiri. Bahkan ia tidak tahu apakah orang tuanya seekor serigala atau makhluk lain. Yang ia tahu ialah ia dibesarkan oleh sekumpulan kawanan serigala yang kawanannya sebut sebagai Oiko, sebuah kata yang berarti keluarga bagi para Lykos. Memori yang dia ingat hanyalah pada saat kawanan Lykos pertama kali menerima dia di kawanannya dan pertama kalinya pemimpin para Lykos mengatakan "engkau adalah keluarga, engkau adalah Oiko.". SIsanya memori berjalan selangsung ia telah diterima di kawanan para Lykos.

               Suatu siang di pinggir Hutan Kindred, anak laki-laki tersebut akhirnya tumbuh besar sekiranya umur 15 tahun setara dengan layaknya umur manusia normal. Ia bersama kawanannya sedang berjelajah untuk memperluas kawasan daerah kawanan Lykos. Tanpa disadari para kawanan, anak laki-laki tersebut terpisah dari kawanannya dan berjalan menuju ke arah kota. Tidak tahu arah untuk kembali ke kawanannya, ia mencoba melolong secara seperti layaknya serigala berkomunikasi dengan serigala lainnya secara berjauhan. Lolongan tersebut tanpa sengaja didengar oleh seorang penjelajah pria yang sedang menelusuri hutan untuk mencari buah beri untuk dikonsumsi. Penjelajah tersebut bergegas untuk memeriksa lolongan tersebut, karena ia merasa janggal bahwa tidak mungkin seekor serigala manapun berani untuk pergi ke pinggiran hutan.

Source : https://wallpaperaccess.com/medieval-town
Source : https://wallpaperaccess.com/medieval-town
               Penjelajah tersebut terkejut melihat seorang laki-laki dibalik suara lolongan yang didengar. Ia terbingung karena ia mendengar jelas bahwa yang ia dengar adalah suara lolongan, bukan suara manusia. Di sisi lain laki-laki tersebut juga terkejut dan bingung, Ia tidak pernah melihat manusia sebelumnya. Penjelajah tersebut berpikir bahwa ia salah mendengar suara tersebut, ia langsung mengajak laki-laki tersebut untuk kembali ke kota tanpa berpikir panjang. "Hai kawan, bagaimana jika kita kembali ke kota?" ajak penjelajah tersebut. Laki-laki tersebut tidak mengerti apa yang penjelajah ini katakan. Tidak lama setelah penjelajah ini mengajak laki-laki tersebut untuk pergi ke kota, kawanan Lykos tiba-tiba menyergap dan membentuk posisi bertahan untuk melindungi laki-laki tersebut. Penjelajah yang kaget melihat banyaknya serigala yang menyergap dirinya, penjelajah tersebut langsung lari ketakutan menuju Kota Kindred.

                Di malam harinya, para Lykos membawa laki-laki tersebut pulang ke tempat peristirahatannya. Sesaat pulang, laki-laki tersebut masih memikirkan peristiwa yang terjadi kepadanya siang tadi. Ia tidak pernah melihat makhluk ataupun hewan yang benar-benar mirip dengannya sebelumnya. Ia sangat penasaran dengan makhluk tersebut hingga para Lykos yang lain sudah tertidur, ia masih terbangun memikirkan makhluk tersebut. Ia sangat bingung dan putus asa akan jawaban asal-usul dirinya dan identitas dia sebenarnya yang selama ini dia cari. Demi untuk menemukan jawaban, ia akhirnya memutuskan untuk menyelinap pergi dari kawanan dan pergi menuju kota berharap menemui sosok pria yang ia temui.

               Perjalanan panjang menuju kota pun ditempuh olehnya dari malam hari hingga pagi hari. Sesampainya di sana, ia melihat sebuah gerbang masuk dengan tembok yang tinggi mengelilingi kota sampai ke bagian belakang pesisir pantai kota. Perjalanan  semalam yang ia tempuh membuatnya sangat lelah, dengan akhirnya ia memutuskan masuk kedalam kota untuk mencari pria yang ia temui sambil mencari tempat untuk beristirahat. Setelah lama berjalan, ia akhirnya menemukan sebuah pedagang padi dan jerami yang memiliki sebuah tumpukan jerami yang tebal. Tanpa lama lagi, ia segera berlari dan tidur diatas tumpukan jerami yang telah dilihatnya. "HEI !!!, apa yang kau lakukan disitu? Cepat pergi dari sini sebelum kau kulaporkan kepada penjaga gerbang." ujar pedagang padi dan jerami dengan nada marah dan kencang. Laki-laki tersebut yang tidak mengerti perkataan pedagang tersebut, akhirnya tetap tertidur di atas tumpukan jerami tersebut. Kericuhan pun terjadi dan didengar oleh seluruh warga yang berada disekitar pedagang tersebut.

               Tidak lama setelah kericuhan terjadi, seorang pria menghampiri kerumunan tempat terjadinya kericuhan tersebut. Pria ini mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dengan membangunkan laki-laki tersebut. "Hei kawan kau tidak bisa tidur disi-" kata pria tersebut yang terpotong kalimatnya setelah kaget melihat sosok laki-laki yang ia temui di hutan. "Maaf tuan, apakah tuan mengenali laki-laki tersebut?" tanya pedagang kepada pria tersebut. "hu-huh? hah iya-iya saya mengenalnya. D..di-dia adalah teman saya yang memiliki penyakit tidur yang tidak bisa sembuh. Mohon maaf tuan pedagang, mohon maklumkan teman saya ini." jawab bohong si pria tersebut dengan canggung dan gugup. "Oh tidak apa-apa tuan kalau memang ia memiliki penyakit, saya hanya khawatir akan keadaannya." jawab kembali pedagang secara bohong untuk menjaga kesopanan dan formalitas dirinya. "baiklah akan saya bawa dia ke rumah saya untuk diistirahatkan, sekali lagi mohon maaf menggangu aktivitas Anda tuan." sahut si pria untuk mengakhiri percakapan canggung ini.

               Kericuhan pun mereda dan laki-laki tersebut dibawa kerumah pria yang menyelamatkannya. "Ummm.... Hai sobat, kita bertemu lagi." kata pria tersebut dengan canggung sambil berjalan kerumahnya. Tentu saja laki-laki ini tidak mengerti apa yang dikatakan pria tersebut. "Jadi, kau tidak suka berbicara ya? Bagaimana dengan nama mu? Pasti kau punya nama kan?" tanya pria tersebut. Laki-laki ini pun tetap tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pria tersebut. Ia hanya terdiam dan menatap pria ini terus-menerus berusaha untuk mengerti."Baik, sepertinya kamu tidak mengerti apa yang kukatakan." Sahut pria tersebut.

               Didalam perjalanan ke rumah pria tersebut, mereka tidak sengaja melihat sebuah pertujukan anak-anak. Di sana terdapat seorang kakek tua yang menceritakan dongeng kepada anak-anak yang berganti tiap harinya. Tiba-tiba pria tersebut berhenti dan menghampiri kakek tersebut. Laki-laki yang ia bawa selama perjalanan pun ikut berhenti dan mengikuti pria tersebut. "Lihatlah anak-anak tersebut! Apakah kamu tidak tersenyum melihat mereka tertawa dan bahagia dari sebuah dongeng yang mereka anggap nyata? Sungguh masa kecil yang bahagia." Kata pria tersebut. "dulu waktu ku kecil, ku selalu berharap bahwa orang pada dongeng yang kubaca, akan menghampiri ku suatu hari." kata pria tersebut sambil melamun memikirkan masa kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun