Di tengah proses itu, keluarga Pak Rendra tetap melanjutkan aktivitas di perpustakaan. Amara dan Anindya merancang program baru, yaitu Kelas Impian, yang mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan.
"Kita harus memberi mereka pemahaman bahwa kemajuan tidak boleh mengorbankan alam," kata Amara kepada Anindya.
Kiran dan Raditya membantu anak-anak membuat poster dan prakarya dari bahan daur ulang. Sementara itu, Tasya menyusun cerita sederhana tentang pohon-pohon yang menjadi teman anak-anak desa, menginspirasi mereka untuk lebih mencintai alam.
Kebahagiaan di Setiap Langkah
Meskipun tantangan ini menambah beban pikiran, keluarga Pak Rendra memilih untuk menemukan kebahagiaan di setiap langkah. Mereka menyadari bahwa setiap usaha mereka, kecil maupun besar, membawa dampak positif bagi orang lain.
"Pak, aku bangga pada apa yang kita lakukan," kata Amara suatu malam. "Meskipun hasil akhirnya belum jelas, kita sudah memberikan contoh yang baik."
Pak Rendra tersenyum. "Kebahagiaan tidak selalu tentang hasil akhir, tetapi tentang bagaimana kita menjalani setiap proses dengan niat baik."
Anindya menambahkan, "Dan proses ini juga mengajarkan kita semua untuk tetap kuat dan bersatu."
Harapan Baru di Tengah Tantangan
Akhirnya, perusahaan itu mengundang Pak Rendra dan beberapa warga untuk berdiskusi lebih lanjut. Mereka setuju untuk menunda pembangunan dan mengalokasikan sebagian anggaran untuk mendukung perpustakaan dan pendidikan di desa.
Keluarga Pak Rendra merasa lega. "Ini baru langkah kecil, tapi kita sudah menunjukkan bahwa desa kita punya suara," ujar Pak Rendra.