Malam itu, halaman rumah dipenuhi oleh tawa dan keceriaan. Warga desa berkumpul, menikmati makanan, dan berbagi cerita. Pak Lurah, yang diundang secara khusus, memberikan ucapan selamat kepada keluarga Pak Rendra.
"Keluarga ini adalah contoh bagaimana cinta dan doa bisa membawa keberkahan. Rumah ini bukan hanya tempat tinggal, tapi juga tempat kebahagiaan menyebar ke seluruh desa," katanya.
Saat malam semakin larut, semua tamu berkumpul di bawah langit yang dipenuhi bintang. Raditya memainkan gitar sambil diiringi nyanyian warga. Tasya memimpin teman-temannya untuk menari kecil di depan semua orang, membuat suasana semakin meriah.
Harapan untuk Masa Depan
Ketika tamu-tamu mulai pulang, Pak Rendra mengajak keluarganya berkumpul di ruang tamu. Mereka menyalakan lilin kecil, simbol doa mereka untuk masa depan.
"Rumah ini adalah awal dari perjalanan kita," kata Pak Rendra. "Tahun baru ini, mari kita terus berdoa dan bekerja keras untuk menjadi keluarga yang tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain."
Amara menambahkan, "Doa kita tidak pernah terputus, dan itu yang akan terus menguatkan kita."
Dengan lilin yang menyala lembut di tengah mereka, keluarga itu saling menggenggam tangan, mengucap doa dalam hati masing-masing. Mereka tahu, perjalanan mereka masih panjang, tapi cinta dan doa akan selalu menjadi kekuatan utama mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H