Tanpa adanya tekanan UN, metode pembelajaran dapat lebih bervariasi dan kontekstual. Pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, studi kasus, dan eksperimen langsung dapat diterapkan lebih luas. Pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata dan refleksi atas apa yang mereka pelajari.
Sebagai contoh, dalam pelajaran IPA, siswa tidak hanya mempelajari teori tentang ekosistem dari buku, tetapi juga melakukan pengamatan langsung ke lingkungan sekitar, melakukan eksperimen sederhana, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
Pembelajaran kontekstual juga bisa diterapkan dengan memanfaatkan lingkungan lokal sebagai sumber belajar. Di daerah pesisir, misalnya, guru dapat mengaitkan pelajaran dengan pengelolaan sumber daya laut atau ekosistem pantai, sehingga siswa lebih memahami relevansi materi dengan kehidupan mereka.
4. Penilaian Berbasis Proses
Evaluasi dalam sistem non-UN harus berfokus pada penilaian berbasis proses. Artinya, penilaian dilakukan secara kontinu dan mencakup berbagai aspek, bukan hanya hasil ujian akhir. Bentuk-bentuk penilaian ini dapat meliputi:
- Penilaian formatif: Penilaian yang dilakukan selama proses belajar, misalnya penilaian harian, tes kecil, diskusi, presentasi, dan tugas-tugas proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik yang membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
- Penilaian sumatif: Evaluasi yang dilakukan di akhir suatu periode, misalnya ujian akhir semester atau tugas proyek besar. Namun, ini bukan satu-satunya indikator keberhasilan siswa.
- Portofolio: Mengumpulkan hasil karya siswa selama satu tahun ajaran untuk menilai perkembangan mereka secara menyeluruh. Portofolio bisa mencakup tugas tertulis, karya seni, hasil proyek, hingga catatan refleksi siswa.
- Observasi langsung: Guru bisa mengamati perkembangan keterampilan sosial dan karakter siswa melalui interaksi sehari-hari. Sikap disiplin, kerjasama dalam kelompok, dan kemampuan berkomunikasi bisa dinilai dari aktivitas kelas.
- Self-assessment dan peer-assessment: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri sendiri atau teman sebaya juga dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap proses belajar. Mereka belajar menilai kemajuan mereka secara kritis dan jujur.
5. Penguatan Pendidikan Karakter