Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Akar Permasalahan, Kunci Sukses Perbaikan Nilai Anak

28 November 2023   21:38 Diperbarui: 28 November 2023   21:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


1. Menyelami Akar Permasalahan

Sebelum kita memulai upaya perbaikan, langkah awal yang sangat penting adalah memahami secara mendalam akar permasalahan yang mendasari rendahnya nilai anak dalam suatu pelajaran. Pertama-tama, kita perlu menelusuri apakah rendahnya prestasi ini disebabkan oleh kesulitan dalam memahami konsep-konsep khusus yang diajarkan. 

Apakah anak mengalami hambatan pemahaman tertentu yang perlu diidentifikasi dan diatasi dengan pendekatan pembelajaran yang lebih spesifik?

Selain itu, perlu diperhatikan apakah rendahnya nilai tersebut mungkin dipicu oleh kurangnya minat anak pada subjek tertentu. Mengetahui sejauh mana minat anak terlibat dalam proses pembelajaran dapat membantu kita merancang strategi yang lebih menarik dan relevan. 

Hal ini bisa mencakup penggunaan metode pembelajaran yang lebih interaktif atau penerapan konten yang lebih berhubungan dengan kehidupan sehari-hari anak.

Dalam mengeksplorasi akar permasalahan, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kinerja akademis anak. 

Misalnya, apakah ada faktor eksternal seperti masalah pribadi atau sosial yang dapat memengaruhi keseimbangan emosional anak? Dengan memahami konteks lebih luas di luar kegiatan belajar-mengajar, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pembelajaran yang efektif.

Setelah akar permasalahan teridentifikasi, tahap selanjutnya adalah merancang strategi perbaikan yang lebih terfokus. Mungkin dibutuhkan pendekatan individual yang mempertimbangkan gaya belajar anak serta memberikan dukungan ekstra sesuai kebutuhan. 

Dengan demikian, langkah-langkah perbaikan dapat dirancang secara lebih efisien dan relevan, meningkatkan peluang kesuksesan akademis anak.

2. Menawarkan Pilihan Les yang Menyenangkan

Langkah kedua adalah mengejar ketertinggalan melalui les tambahan atau guru privat. Namun, pendekatan ini tidak harus membosankan. Pilihlah les yang tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan untuk anak. 

Misalnya, jika anak tertarik pada dunia game, platform pembelajaran interaktif yang berbasis game mungkin dapat meningkatkan minatnya dalam belajar.

3. Menghadirkan "Guru Pribadi" yang Menginspirasi

Guru pribadi yang tepat dapat menjadi kunci sukses. Pilihlah seseorang yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang materi pelajaran tetapi juga dapat menginspirasi dan membimbing anak. 

Seorang guru yang bisa menciptakan koneksi personal dengan siswa dapat membantu mengubah pandangan anak terhadap pelajaran yang sulit menjadi sesuatu yang menarik dan relevan.

4. Menyemangati dengan Pujian dan Dukungan

Dukungan emosional memiliki peran yang sangat penting. Meskipun hasilnya belum optimal, berikan anak pujian atas usahanya. Ingatkan mereka bahwa setiap langkah kecil menuju pemahaman yang lebih baik adalah prestasi yang patut dibanggakan. 

Dukungan positif ini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak.

5. Membuat Rencana Belajar yang Terencana

Agar usaha untuk meningkatkan nilai berjalan dengan baik, buatlah rencana belajar yang terencana. Tentukan jadwal waktu belajar yang konsisten dan tetapkan target yang realistis. 

Dengan adanya rencana yang terstruktur, anak dapat mengukur kemajuannya secara bertahap, yang akan memberikan motivasi tambahan.

6. Mendorong Partisipasi Aktif

Libatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran. Diskusikan materi pelajaran bersama mereka, dorong mereka untuk bertanya, dan berikan ruang bagi mereka untuk menyatakan pendapat. 

Partisipasi aktif ini bukan hanya memungkinkan anak untuk belajar secara lebih efektif, tetapi juga membantu membangun pemahaman yang lebih mendalam.

7. Menemukan Keterkaitan dengan Minat Anak

Hubungkan pelajaran dengan minat anak. Jika mereka memiliki minat khusus, temukan cara untuk mengaitkan materi pelajaran dengan minat tersebut. Misalnya, jika anak suka musik, pilihkan contoh atau latihan yang melibatkan unsur musikal. 

Dengan mengaitkan pembelajaran dengan minat anak, kita dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan membangun motivasi intrinsik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun