Lebaran, Tukang Bakso Mengalahkan Sarjana Ekonomi
oleh: Moh Afif Sholeh
Lebaran momen yang sangat berkesan bagi  masyarakat kita, untuk saling maaf memaafkan serta silaturrahim sanak saudara. Biasanya setiap rumah menyajikan menu makanan serba daging, mulai rendang, opor maupun sate.
Sudah menjadi watak manusia cepat bosan menyantap hidangan yang sama dalam sehari, ia ingin mencari menu yang berbeda, terutama menu bakso, mie ayam menjadi favorit tersendiri. Joko salah satu pedagang mie ayam dan bakso merasakan keuntungan yang luar biasa dibanding hari yang lain, ia sengaja menunda pulang kampung demi mengatur strategi ekonomi.
"Bang, Bakso dua, mie ayam satu."Pesan salah satu pelanggan.
"Iya bang, silahkan duduk dulu ya."tutur Joko dengan ramah.
Setelah beberapa menit, pesanan siap tersaji di meja. Pelanggan langsung melahap hidangan yang telah disediakan. Selesai makan pelanggan hendak membayar pesanan tadi sambil bertanya kepada Joko.
"Bang, tidak pulang kampung kah?"
"Wah, saya pulangnya setelah seminggu lebaran mas."tuturnya.
"Kok begitu bang?"tanya pelanggan.
"Iya, saat lebaran keuntungan bisa mencapai 400% mas, karena penjual lain sudah pulang kampung, ditambah ongkos pulang kampung menjelang lebaran harga tiketnya melambung tinggi, itu pun kena macet di jalan, saya menghitung keuntungan penjualan bakso dalam seminggu setelah lebaran sangat fantastis, karena orang sudah bosan dengan makanan opornya."tuturnya secara panjang lebar.
"emang dulu sekolah dimana sih?kok pandai sekali menganalisanya prinsip ekonominya."tanya pelanggan.
"Saya ini cuma lulusan SD mas, Saya cuma belajar mengamati saja, karena masyarakat kita terlena dengan suasana hari H saja, padahal silaturrahim ke saudara bisa seminggu setelah lebaran, disaat orang pada balik ke kota lagi, kita pulang kampung tanpa macet, tiket murah, keuntungan melimpah, maaf ya malah jadi menggurui."Ia menjelaskan sambil becanda.
"Oke bang, terima kasih ilmunya, luar biasa pengalamannya, padahal saya sarjana ekonomi kalah dengan abang, mantap pokonya."tutur pelanggan.
Pengalaman joko dalam dunia bisnis sangat luar biasa, karena hasil kerja keras serta mampu membaca peluang pasar.
Depok, 25 Juni 2017, 22.31 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H