oleh: Moh Afif Sholeh
Setelah pengumuman kelulusan SMA, Bedjo anak kampung Dadap hanya bisa mengamati tentang teman temannya yang asyik memilih kampus yang mereka inginkan, karena alasan tidak ada biaya yang mencukupi untuk biaya kuliah, ia memutuskan untuk ke Jakarta untuk mencari perkerjan walau menjadi kuli bangunan setelah salah satu saudaranya menawarinya.
"Emak, saya mau ke jakarta untuk kerja, dan hasilnya saya akan gunakan untuk biaya melanjutkan kuliah disana." tutur Bedjo kepada emaknya.
"Iya, emak doakan semoga berhasil apa yang kamu cita citakan."Ibunya mendoakan.
"Amin." sahut Paidjo.
Setelah Paidjo menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa, ia juga membawa banyak buku yang akan menemani dikala kosong. Setelah berpamitan dengan orang tuanya, Paidjo berangkat dengan naik bus dengan tujuan Jakarta. Sesampainya disana ia langsung ke tempat kerjaan yang baru mau dibangun tiga lantai.
Tiap hari ia kerja dari jam 07.30 sampai 16.30, selesai itu iya langsung mandi, lalu menuju ke masjid untuk shalat magrib, dengan mengisi waktu untuk membaca buku agama atau pengetahuan umum. Kebiasaan paidjo pulang dari masjid sekitar jam 21.00. Suatu ketika ia pernah membaca seperti kebiasaannya, lalu ada seseorang yang mengusirnya sambil marah marah.
"Hi, kamu enak-enakan saja baca buku disini, emang kamu bayar listrikkah?"Tuturnya sambil tunjuk jari ke paidjo.
"Maaf pak, saya cuma baca buku, tidak ada tujuan apapun."tutur paidjo.
Setelah dimarahin orang, akhirnya paidjo pulang ke kerjaan dan memutuskan untuk tidak shalat jamaah lagi di Masjid itu.
Ia merasa masjid saja sudah tak ramah lagi, membaca untuk menambah wawasan saja sampai diusir segala.
Jagad Arsy, 12 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H