Serem gak sih.. “, Ais menjelaskan dengan cara mengulurkan tanganya yang memegang foto ke arah sinar matahari di depan nya, “Serem banget ya... ! “ Sinta menanggapi sambil keheranan, di situ Rahaman yang juga melihat keanehan itu juga merinding, “eh... ngomong-ngomong kalian tadi pagi liat gak...., berita kalok akan terjadi invlasi Alien ke bumi kita, aku tau dari internet yang di tulis oleh peneliti antariksa, dan diprediksikan tahun ini akan terjadi...”, Rahman semakin membuat percakapan mereka semakin mencekam dan semakin dihantui dengan ketakutan, “masak iya sihh...!,
Lalu manusia apa akan musnah..? “ Sintia menyaut penjelasan dari Rahman, “Tapi.. setauku semisal alien dateng maka mereka akan membunuh manusia...” Rahman kembali menyaut ucapan Sintia, disitu Ais berfikir apa benar alien akan datang atau hanya sebuah teori konspirasi yang diciptakan oleh pihak yang hendak memanfaatkan ketakutan masyarakat saja, “Kamu benar-membaca isi berita itu dengan jelas..!”.
Rahman hanya menganggukkan kepala menandakan ia sedikit ragu dengan apa yang dibaca tadi pagi, “Sin..., Coba deh cek disosmed mu..,apakah berita itu juga tersebar disosmed yang lain.”, Sintia lalu mengecek sosmednya membaca dengan teliti sambil men-scroll berandanya dengan perlahan, “ga ada...! malah adanya berita tentang pembangunan tambang minyak yang akan didirikan disebuah desa yang tidak jauh dari sini, tapi berita itu membahas tentang penolakan pembangunan oleh masyrakat karena akan merusak lingkungan, tidak hanya itu penolakan itu juga akan membeli lahan warga dengan paksa..!”, Sintia menunjukan hp nya ke Rahman dan Ais.
Lalu Sintia meminta rahman menunjukan berita di internet yang dia baca di pagi hari tadi “ah... yang bener kamu Man...!, gaada berita itu di sosmed ku...!”, Rahman tidak terima jika berita yang di lihat di pagi tadi di anggap salah oleh Ais dan Sintia, “Beneran, kalau gak percaya bentar aku buka lagi berita tadi...” Rahman mengeluarkan hp miliknya dan menunjukkan berita yang ia baca ke Sinta, “ nih... lihat... Tertuliskan bahwa Alien akan melakukan invlasi ke bumi pada Tahun ini, dan disini juga ditulis jelas oleh peneliti antariksa dan namanya jelas...!, aku gak bohongkan..! “.
Ais yang melihat Sinta dan Rahman saling ngegas dia berfikir tidak mungkin jika alien benar benar ada dan itu hanya teori konsvirasi saja, tapi Ais penasaran dengan berita yang di sampaikan Rahman dan seakan akan ada yang janggal dari berita itu, “Man... coba aku lihat lagi, aku masih gak percaya penulisnya adalah peneliti Antariksa”, Ais menyahut hp Rahman yang ada di genggamannya, “yaelah..., ni anak gapercayaan amat sih...!”
Rahman berbicara dengan nada sengit, “hmmm.... ini... bener..., masih belom ada kejanggalan..” didalam hati Ais membaca dengan teliti sembari men-scroll perlahan-lahan, dan akhirnya Ais menemukan yang bikin dia janggal, “nah... ini..., coba baca..., tempat yang diperkirakan oleh peneliti bumi yang pertama kali akan di invalsi adalah....”, dia terdiam karena kaget, karena yang diperkirakan oleh ilmuan peneliti Antariksa itu adalah tempat yang akan digunakan untuk tamabang di dekat sini, “Tempat pembangunan tambang itu...?”
Rahman dan Sintia membaca dengan sama-sama, tapi Sinta dan Rahman biasa aja, dan Sintia malah beranggapan bagus, “Baguskan, jadi masyarakat terbantu oleh alien untuk mengusir pemilik perusahaan yang akan membangun tambang itu.. yakan...” Sintia dengan pedenya mengungkapkan yang ada diotaknya, “Ya kalok Alien bisa ngerti bahasa manusia, dan manusia bisa mengerti bahasa Alien, enak dong bisa diajak negosiasi.!,
Jadikan kita bisa berargumen dan mendesak mereka agar kembali ke asalnya...,kalau tidak...!, ya.. mati kita semua , apa lagi deket dari sini tempat nya, lebih cepet mati kita...!”Rahman menyangkal pendapat Sinta dengan tegas. Tapi Ais disitu tetap diam sambil mencerna kedalam otaknya berita dan argumen yang dibicarakan oleh kedua teman yang ada di hadapanya, “Kalian tidak penasaran kah..., keorang yang menulis berita pagi tadi...?” Ais menanyakan kepada Rahman dan Sintia, “Penasaran apasih..., kan tadi udah jelas..
Penulisnya asalah ilmuan peneliti Antariksa yang bernama Prof. Said westburg dari luar negeri, apa lagi coba...!” Rahman berbicara dengan nada keras kepada Ais, “ya tau man... Kalok itu..!” Ais menyaut Pembicaraan rahman, tapi bukan itu yang Ais “Cobak man kamu cek biografi penulis berita itu...” Ais meminta Rahman untuk browsing diinternet mencari biografi Ilmuan itu, “buat apa Ais...!, kan udah jelas siapa dia...
Seorang ilmuan... yang sudah tidak di ragukan lagi pendapatnya ngeyel banget sih kamu...”, Rahman menolak permintaan Ais, dan akhirnya Ais mencarinya sendiri di hp nya, Ais menemukan Biografi ilmuan itu “nah... ini... lihat, kalauk ilmuan itu bukan hanya memiliki pengetahuan tentang Antariksa saja, dia juga termasuk salah satu dari sepuluh sastrawan terkemuka di dunia, mungkin ada yang di sampaikan dari tulisan itu..”, mereka semua terdiam mempertimbangkan pendapat Ais, tapi aneh kalau dia menulisnya di website Antariksa, “eh.. ini lihat... ilmuan itu juga pernah meneliti gedung di sebelah ini...” Sintia menunjukan notivikasi dari sosmednya di hp nya bahwa ilmuan itu pernah datang kesini taun lalu.
Disaat perbincangan itu belum usai Rahman dan Sinta hendak pergi ke salah satu bioskop untuk melihat film yang ditunggu oleh mereka tayang pada sejam yang akan datang, “eh... Sin.. alarm ku sudah bunyi nih ayo berangkat ke bioskop nanti kehabisan tiket kita, mana lagi rame peminat nya film ini, Ais kamu mau ikutan juga gak...?”