Mohon tunggu...
Moerni Tanjung
Moerni Tanjung Mohon Tunggu... Editor - founder of https://moerni.id

a father and a writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Saya Lihat Mama Tenggelam"

26 Oktober 2022   10:56 Diperbarui: 26 Oktober 2022   11:09 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keduanya berhasil keluar dari kapal Cantika 77. Tapi hanya Tesa yang memakai pelampung. Sementara ibunya. Reni Bait hanya bisa mengapung. Sambil bergelantungan di pelampung. Yang dikenakan Tesa.

Setelah terombang-ambing selama 5 jam di lautan. Reni tak kuat lagi. Tangan dan kakinya lemas. Hingga akhirnya ia tenggelam. Reni sebetunya bisa selamat. Tapi ia memilih memakai pelampung satu-satunya ke anak perempuannya. Buah hatinya. Dan rela meski harus kehilangan nyawa.

"Waktu saya dan mama. Sudah di laut. Mama menangis. Saya pakai pelampung. Mama tidak pakai. Tapi mama pegang di pelampung saya. Habis 5 jam-an. Terlepas dari pelampug." Cerita Tesa sebagaimana dikutip dari Vicotory News-salah satu media online di NTT. "Saya lihat mama tenggelam," tambahnya haru.

Masih segar diingatan Tesa apa yang disampaikan mamahnya sebelum mereka berpisah. Sang mama meminta tesa untuk memperbaiki makam sang kakek. Yang ada di Desa Nunbaun. Kecamatan Fatuleu Tengah. Kabupaten Kupang. "Mama bilang di saya. Harus perbaiki Ba'i punya kubur. Di kampung." Ceritanya.

Kini Tesa tak punya ibu lagi. Ibunya tenggelam di laut. Usai kapal Cantika 77 terbakar. Hanya ada sang nenek-Apvia Baitafui yang merawatnya. (moerni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun