Mohon tunggu...
Moerni Tanjung
Moerni Tanjung Mohon Tunggu... Editor - founder of https://moerni.id

a father and a writer

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Duka Keluarga Santri dan Kebohongan Ponpes Gontor

7 September 2022   14:14 Diperbarui: 7 September 2022   14:33 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kafan kemudian dibuka seluruhnya. Keluarga menyaksikan kengerian lainnya. Sekujur tubuh membiru karena luka lebam.

Korban dimandikan ulang. Kain kafan diganti. Sampai dua kali. Lalu disalatkan. Baru dikebumikan di kebumikan di Tempat Pemakanan Umum (TPU) Sungai Selayur, Kalidoni, Palembang.

Pihak keluarga langsung syok. Tak bisa membendung kesedihan. Tangis pun pecah. Tangis bercampur penyelasan. "Saya tak bisa bendung rasa menyelesal. Telah menitipkan anak. Di sebuah pondok pesantren. Yang nomor satu di Indonesia," ungkap Soimah dikutip dari Kompas.com.

Pihak Ponpes yang mengantar jenazah didesak. Akhirnya buka mulut. Dan menceritakan bahwa korban tidaklah meninggal dunia karena sakit. Seperti yang diceritakan di awal. Saat pertama kali mengantar jenazah.

Pada awalnya keluarga menerima. Mereka pasrah dengan peristiwa yang terjadi. Dan memutuskan untuk tak melakukan otopsi. Keluarga tak mau jenazah korban "diacak-acak".

Namun kebohohan tetaplah kebohongan. Bak bangkai yang pasti tercium baunya. Sekitar dua pekan kemudian, atau Senin (5/9) lalu.  Pengacara kondang Hotman Paris Hutape mengunggah sebuah video. Video seorang ibu yang menangis-nangis. Meminta tolong agar kasus kematian anaknya diungkap. Ibu itu adalah Soimah. Ibu kandung Albar Mahdi-yang sekitar dua pekan lalu tewas di Ponpes Gontor. Yang katanya meninggal karena sakit. Tapi banyak luka lebam dan darah yang masih mengalir di tubuhnya.

Soimah buka-bukaan kepada Hotman Paris. Semua terekam lewat video. Dipublikasi lewat medsos. Videonya pun langsung viral. Hotman segera menyatakan kesiapan membantu. Hotman saat itu sedang di Palembang. Mendampingi perempuan korban penganiayaan di SPBU oleh onkum anggota DPRD. Yang kasusnya juga sempat viral.

Hotman melalui media sosialnya meminta kepolisian untuk segera turun tangan. Melakukan penyelidikan. Menguak insiden yang sebetulnya terjadi.

Pihak keluarga menyesalkan sikap pihak Ponpes Gontor. Yang menurut dianggap menutupi peristiwa sebenarnya. Terkait kematian putra sulung Soimah. "Ketika keluarga memaksa membuka jenazah, baru mengaku. Ternyata dianiaya. Jadi terkesan ditutupi," ujar Titis, pengacara keluarga korban dikutip dari CNN Indonesia.

Titis menegaskan akan menempuh jalur hukum atas kasus yang menimpa korban. "Sudah tahu ada penganiayaan. Kenapa dikemasnya ada surat kematian karena sakit," imbuhnya.

Setelah ramai-ramai ribut soal kematian Albar Mahdi. Ponpes Gontor akhirnya buka suara. Memberikan penjelasan atas kasus itu. Dan mengakui bahwa korban meniggal dianiaya. Lewat juru bicaranya Noor Syahid, Ponpes Gontor berdalih bahwa semua itu dilakukan dengan alasan kematian korban bukan untun konsumsi publik. "memang (penyebab korban meninggal) bukan untuk konsumsi umum," ujarnya dikutip dari CNN Indonesia Senin (5/9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun