"Luka lama lambat laun lenyap, lembut manismu menghapus gelap."
Penggunaan aliterasi pada huruf "L" menciptakan kesan ritmis yang mendalam dan memikat.
5. Ekspresi Emosi Melalui Bahasa
Bahasa dalam lagu ini berhasil menyampaikan berbagai emosi, mulai dari kesedihan, kerinduan, hingga harapan. Liriknya dirancang untuk menyentuh sisi emosional pendengar. Frasa seperti "di setiap tetes air mata, ada cerita yang tak terucap" mengandung kekuatan emosional yang membuat pendengar merasa terhubung secara personal dengan cerita yang disampaikan.
6. Relevansi Sosial dan Personal
Lagu "Garam dan Madu" tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai refleksi sosial. Tema tentang perjuangan dan kebahagiaan yang beriringan dapat diterjemahkan ke dalam berbagai situasi hidup, seperti hubungan percintaan, persahabatan, atau bahkan perjuangan individu melawan tantangan hidup.
Penggunaan bahasa dalam lagu "Garam dan Madu" oleh Tenxi, Naykilla, dan Jemsii adalah salah satu elemen yang membuatnya begitu menonjol. Diksi yang puitis, perpaduan slang dan bahasa formal, serta kemampuan menyampaikan emosi secara mendalam menjadikan lagu ini karya yang tidak hanya enak didengar tetapi juga kaya makna. Lagu ini membuktikan bahwa musik adalah medium yang kuat untuk menyampaikan pesan, menggugah perasaan, dan menciptakan hubungan yang intim antara seniman dan pendengarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI