Mohon tunggu...
moeniroch
moeniroch Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Wanita beranak3 yang suka melow dan kadang iseng nulisin apa isi hatinya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan Bunda

22 September 2023   14:56 Diperbarui: 22 September 2023   14:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan Panjang

Ketika kalian harus kulepaskan

Jauuh dari dekap sayang dan pelukan

Jauuh dari lekatnya pandangan

Hanya dekat dengan kerinduan

Rasa yang tak bisa kugambarkan

Saat semuanya harus kuikhlaskan

Demi cita-cita dan masa depan

Demi semua yang kalian pupuk  dengan asa dan angan

Demi kebaikan kalian di masa depan

Bulir air  yang mengalir jatuh dari mata

Menjadi tetesan suci yang mengiring doa

Yang juga tak usai bersama rindu yang mendera

Bersama harapan bak besarnya dunia

Agar kalian dalam hidup terbaik senantiasa

Dalam penjagaan Allah Subhanahu wa ta a’la

Tangisan hati seakan tak sudah juga kurasakan

Pilu yang terukir bahagia dalam selipan

Meyakini inilah mungkin jalan perjuangan

Yang harus kita tempuh bersama dalam rengkuhan

Berjuang menahan pedihnya berjauhan

Berjuang melawan kuatnya arus kehidupan

Berjuang mencabik rindu dengan buah keberhasilan

Atas apa yang telah sama-sama kita perjuangkan

Semoga kesabaran akan selalu membersamai

Menjalani tiap purnama dengan buncah rasa rindu ini

Menapaki setiap detik detik waktu yang berlari

Menjejaki bumi Allah yang luas tak terhitung jari

Menimba pengalaman dan memperkaya ilmu untuk diri

Sebagai bekalan hidup hingga nanti mati

Dan kelak kita bersama melepas rindu di hadapan Illahi Robbi

Jangan lupakan untuk menyelipkan doa buat kami..

Dalam tiap zikir dan sujudmu pada Illahi

Jangan lupakan pula kami di surga nanti

Ketika disana kami tak kalian temui

Panggillah kami dengan cinta dalam hati

Hingga kita bisa selalu bersama-sama kembali

Dalam kekalnya syurga Allah yang abadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun