Dalam upaya meningkatkan ekonomi lokal, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak hanya fokus pada konektivitas jalan, tetapi juga pada infrastruktur dasar lainnya.
BACA JUGA: Monitor Legion Y27h-30: Merajut Keindahan Game dengan Kejernihan dan Kesenangan
Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana sebesar Rp 122,7 miliar untuk peningkatan infrastruktur air minum, sanitasi, penataan kawasan, dan pendidikan di Kepulauan Talaud.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa infrastruktur di wilayah ini memiliki dua peran utama, yaitu sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan wilayah (infrastruktur ekonomi), serta pemenuhan pelayanan dasar seperti air minum, jalan, jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi (infrastruktur sosial).
Direktur Jenderal Bina Marga PUPR, Hedy Rahadian, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, seluruh jalan sepanjang 199 km di Pulau Talaud diharapkan akan terhubung dan teraspal mulus.
BACA JUGA: Menakjubkan Taman Laut Olele: Surga Tersembunyi di Sulawesi yang Memikat Hati Wisatawan
Hal ini tidak hanya akan membantu mobilitas masyarakat, tetapi juga memberikan dorongan signifikan pada basis ekonomi lokal, seperti produksi pala, kopra, dan hasil perikanan.
Dengan proyek ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Talaud dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.
Total biaya penanganan jalan Lingkar Talaud dari 2015 hingga 2024 mencapai Rp1,13 triliun, menandai komitmen serius pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur kerakyatan di pulau terluar Indonesia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H