Momen gerhana cincin ini bisa diamati dengan mata telanjang (tanpa bantuan filter matahari) dari kota Al-Hofuf Saudi Arabia karena saat gerhana cincin di wilayah tersebut beriringan dengan terbitnya matahari, sehingga sinarnya masih redup
Selanjutnya bayangan gerhana bergerak ke arah timur melewati  kota Abu Samroh Qotar, lalu melewati kota Ruwais UEA, lalu kota  Madinat Zayed UEA, kemudian melewati dataran tinggi Oman, lalu melewati pulau Masirah Oman, lalu melintasi Laut Arab.
Dari Laut Arab lalu melewati kota Kannur Kerala India, lalu melewati kota Kottaippattinam Tamil Nadu, kemudian melewati kota Jaffna Srilangka, lalu melewati Teluk Bengali, lalu Sumdera India, lalu melewati Indonesia.
Wilayah Indonesia yang pertama disapa cincin gerhana adalah desa Langi di pulau Simeulue Aceh pukul 04:51:33 UT (10:51:33 WIB) lalu bergerak ke timur melewati kota Sinabang masih di pulau Simeulue, lalu pulau Lasia, lalu pulau Babi, lalu pulau Bangkaru, lalu pulau Tuangku, lalu pulau Ujung Batu, lalu pulau Sumatera
Pulau Sumatera yang pertama dilewati adalah kota Singkil Aceh, lalu kota Pakkat Humbang Hasundutan Sumut, lalu melewati kota Sibolga Sumut, lalu lewat kota Padang Sidempuan Sumut, lalu melewati kota Pasir Pengaraian Riau, lalu kota Duri Bengkalis Riau, lalu Siak Riau, lalu pulau Bengkalis, lalu pulau Pedang, lalu pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, lalu pulau Mendol, lalu pulau Karimun Besar, lalu pulau Kundur, lalu pulau Bela, lalu pulau Buru, lalu pulau Sugi, lalu kota Singapura, lalu pulau Batam dan sekitarnya. Kemudian bergerak ke timur melewati Tanjung Pinang pulau Bintan.
Dari pulau Bintan lalu melewati  Singkawang Kalbar, lalu melewati kota-kota diperbatasan Malasyia, lalu kota Serawak Malasyia, lalu melewati kota Tangit Kalbar, lalu kota Putussibau Kalbar, lalu balai Besar Taman Nasional Betung Kalbar, lalu melewati Makulit Kalimantan Utara.
Dari Kalimantan Utara lalu bergerak ke timur laut melewati laut Celebes, lalu melewati Laut Pasifik, lalu melewati pesisir barat negara Guam (negera kecil di laut Pasifik) pada pukul 06:54:29 UT (16:54:29 waktu Guam).
Gerhana cincin ini berakhir di tengah Laut Pasifik tepatnya di koordinat 18° 51' 19,93"LU; 156° 43' 04,43"BT pada pukul 07:00:57 UT (14:00:58 WIB)
Adapun gerhana parsialnya berakhir di samudera Pasifik, tepatnya di koordinat 10° 34' 23,84" lintang utara; 144° 01' 48,11" bujur timur pada pukul 08:05:41 UT (15:05:41 WIB)
Puncak Gerhana (greatest eclipse)
Berselang tiga tahun Indonesia menjadi tuan rumah gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016, Indonesia kembali menjadi tuan rumah momen astronomi dunia yaitu tuan rumah Gerhana Matahari Cincin, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2019. Indonesia menjadi tuan rumah karena puncak maksimum (greatest eclipse) gerhana matahari cincin tersebut berada di wilayah Indonesia.