Mohon tunggu...
Abdul Muid
Abdul Muid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Belajar Falak Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gerhana Matahari Cincin 2019

6 Desember 2016   06:38 Diperbarui: 6 Desember 2016   07:19 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
6 Robi’ul Awal 1438 H./ 6 Desember 2016 M.                                      

Di akhir tahun 2019 insya Alloh akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC), tepatnya pada hari Kamis Kliwon, 29 Robi’ul Akhir 1441 H./26 Desember 2019 M. Mulai pukul 02:29:43 UT sampai pukul 08:05:41 UT.

Berikut detail perhitungan GMC tersebut secara global menggunakan metode hisab Al-Durru Al-Aniqu.

Titik puncak gerhana berada di koordinat 01° 00' 42,28"LU;  102° 15' 32,09"BT. Dengan magnitude umbra 0,9701. Lebar bayangan cincin yang menutupi permukaan bumi ±118 km. Lama cincin 3 menit 40 detik. Adapun lama gerhana secara global 5 jam, 35 menit, 58 detik. Panjang lintasan gerhana di atas permukaan bumi ±12.850 km dengan lebar panumbra ±8.771 km.

Cakupan Gerhana

Gerhana meliputi Afrika bagian Timur, Timur Tengah, Asia, Asia Tenggara dan Australia bagian utara, dan Samudera Pasifik. Secara detail wilayah dan negara yang terlewati gerhana sebagai berikut:

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Karena diameter bayangan cincin yang berkisar di dalam radius 118 km. maka tidak semua negara bisa menyaksikan GMC ini dalam kondisi cincin. Sebagian wilayah dari negara yang bisa menyaksikannya adalah negara-negara diatas yang warna hurufnya saya beri warna merah.

Berikut gambar cakupan GMC 26 Desember 2019 dalam peta datar dan bola dunia.  Lintasan yang berwarna biru tua di peta datar dan lintasan yang berwarna coklat di bola dunia adalah wilayah yang mengalami gerhana cincin, sedangkan yang arsiran lainnya hanya gerhana parsial.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Kronologi Gerhana

Awal gerhana parsial dimulai dari kota Kadugli Sudan pada pukul 02:51:25 UT (05:51:25 waktu Sudan) namun awal gerhana tidak bisa diamati dari Kadugli karena saat awal gerhana, matahari belum terbit. Dari Kadugli gerhana hanya bisa diamati menjelang akhir gerhana ±5 menit karena akhir gerhana yaitu pukul 04:21:37 UT (07:21:37 waktu Sudan) sementara matahari terbit pukul 04:21:37 UT(7:16:31 waktu Sudan). Lalu bayangan gerhana bergerak ke arah timur melintasi wilayah-wilayah seperti gambar diatas.

Bayangan central yang menandai cincin gerhana dimulai dari kota Al-Hofuf di wilayah timur Saudi Arabia pada pukul 03:35:55 UT(06:35:55 waktu Saudi).

Momen gerhana cincin ini bisa diamati dengan mata telanjang (tanpa bantuan filter matahari) dari kota Al-Hofuf Saudi Arabia karena saat gerhana cincin di wilayah tersebut beriringan dengan terbitnya matahari, sehingga sinarnya masih redup

Selanjutnya bayangan gerhana bergerak ke arah timur melewati  kota Abu Samroh Qotar, lalu melewati kota Ruwais UEA, lalu kota  Madinat Zayed UEA, kemudian melewati dataran tinggi Oman, lalu melewati pulau Masirah Oman, lalu melintasi Laut Arab.

Dari Laut Arab lalu melewati kota Kannur Kerala India, lalu melewati kota Kottaippattinam Tamil Nadu, kemudian melewati kota Jaffna Srilangka, lalu melewati Teluk Bengali, lalu Sumdera India, lalu melewati Indonesia.

Wilayah Indonesia yang pertama disapa cincin gerhana adalah desa Langi di pulau Simeulue Aceh pukul 04:51:33 UT (10:51:33 WIB) lalu bergerak ke timur melewati kota Sinabang masih di pulau Simeulue, lalu pulau Lasia, lalu pulau Babi, lalu pulau Bangkaru, lalu pulau Tuangku, lalu pulau Ujung Batu, lalu pulau Sumatera

Pulau Sumatera yang pertama dilewati adalah kota Singkil Aceh, lalu kota Pakkat Humbang Hasundutan Sumut, lalu melewati kota Sibolga Sumut, lalu lewat kota Padang Sidempuan Sumut, lalu melewati kota Pasir Pengaraian Riau, lalu kota Duri Bengkalis Riau, lalu Siak Riau, lalu pulau Bengkalis, lalu pulau Pedang, lalu pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, lalu pulau Mendol, lalu pulau Karimun Besar, lalu pulau Kundur, lalu pulau Bela, lalu pulau Buru, lalu pulau Sugi, lalu kota Singapura, lalu pulau Batam dan sekitarnya. Kemudian bergerak ke timur melewati Tanjung Pinang pulau Bintan.

Dari pulau Bintan lalu melewati  Singkawang Kalbar, lalu melewati kota-kota diperbatasan Malasyia, lalu kota Serawak Malasyia, lalu melewati kota Tangit Kalbar, lalu kota Putussibau Kalbar, lalu balai Besar Taman Nasional Betung Kalbar, lalu melewati Makulit Kalimantan Utara.

Dari Kalimantan Utara lalu bergerak ke timur laut melewati laut Celebes, lalu melewati Laut Pasifik, lalu melewati pesisir barat negara Guam (negera kecil di laut Pasifik) pada pukul 06:54:29 UT (16:54:29 waktu Guam).

Gerhana cincin ini berakhir di tengah Laut Pasifik tepatnya di koordinat 18° 51' 19,93"LU; 156° 43' 04,43"BT pada pukul 07:00:57 UT (14:00:58 WIB)

Adapun gerhana parsialnya berakhir di samudera Pasifik, tepatnya di koordinat 10° 34' 23,84" lintang utara; 144° 01' 48,11" bujur timur pada pukul 08:05:41 UT (15:05:41 WIB)

Puncak Gerhana (greatest eclipse)

Berselang tiga tahun Indonesia menjadi tuan rumah gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016, Indonesia kembali menjadi tuan rumah momen astronomi dunia yaitu tuan rumah Gerhana Matahari Cincin, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2019. Indonesia menjadi tuan rumah karena puncak maksimum (greatest eclipse) gerhana matahari cincin tersebut berada di wilayah Indonesia.

Lintasan GMC yang memanjang dari kota Hofuf Saudi sampai Laut Pasifik, titik pusatnya adalah di Siak Riau Sumatera, tepatnya di lintang 01° 00' 42,28"LU; bujur 102° 15' 32,09"BT. Koordinat tersebut berada di propinsi Riau Sumatera, tepatnya di seberang desa Lalang kecamatan Sungai Apit kabupaten Siak propinsi Riau. Titik koordinat tersebut posisinya berada di laut yang memisahkan pulau Sumatera dengan pulau Pedang, 4 kilometer dari pelabuhan Tanjung Buton. Puncak GMC tersebut terjadi pada pukul 05:17:42 UT /12:17:42 WIB.

Observasi Terbaik

Pengamatan yang paling bagus adalah di titik greatest eclipse tersebut, namun karena posisinya di laut maka secara teknis hal tersebut agak menyulitkan. Lebih mudah kalau observasi dilakukan tidak persis di titik pusatnya tetapi bisa di desa Langsat Permai yang berjarak 20 km dari greatest eclipse. Mengingat daerah sekitar titik psat tersebut jauh dari bandara maka alternatif lainnya adalah mencari daerah lain yang berada di garis lintasan GMC walaupun agak jauah dari titik pusat, misalnya di daerah Batam.

Wilayah Batam yang berada di jalur GMC adalah pulau Rempang, 45 km dari pusat kota Batam Center, tepatnya di koordinat 0° 49’ 34,8” lintang utara; 104° 10’ 47,7” bujur timur. Perjalanan menuju pulau Rempang melalui jalur Trans Barelang, melewati 3 pulau kecil. Perjalanan dari Batam Center menuju lokasi memakan waktu ± 1 jam lebih sedikit.

Berikut detail perhitungan phase dan illustrasi GMC dihitung di koordinat tersebut.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun