Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
3 Robi'ul Awwal 1437 H. /15 Desember 2015 M.
Qiblat dalam perspektif hisabÂ
Pengertian ArahÂ
Secara umum arah selalu dikaitkan dengan penglihatan mata ke sebuah obyek, lurus tidak berbelok sebagaimana perjalanan cahaya dari suatu benda menuju ke mata. Perjalanan cahaya selalu melalui jarak terdekat. Namun demikian, karena bentuk Bumi yang mendekati bulat seperti bola, maka sebuah obyek yang jauh dari seorang pengamat, walaupun tidak ada halangan, maka benda tersebut dipastikan tidak akan terlihat. Hal ini disebabkan cahaya bergerak lurus sedangkan bentuk permukaan bumi adalah melengkung.
Seorang pengamat di titik A tidak akan bisa mengarahkan pandangannya ke titik K karena pandangan mata bersifat lurus sedangkan bumi berbentuk bulat, arah pandangan dari titik A ke titik K hanya akan sampai pada garis OL (garis dari pusat bumi melalui titik K yang mengarah ke langit). Sedangkan pengamat di titik B, pandangannya tidak akan pernah sampai ke titik K ataupun memotong garis OL, karena sifat lintasan cahaya yang lurus (tidak mengikuti lengkungan bumi).
Dengan demikian, definisi arah tidaklah mengikuti arah penglihatan mata, namun arah adalah lintasan terdekat yang dilalui seseorang menuju sebuah obyek, merambat mengikuti permukaan bumi yang melengkung. Dengan demikian yang dimaksud dengan arah kiblat adalah arah lintasan terdekat yang merambat menuju ke Ka'bah di Makkah Al-Mukarraomah.
Jarak terdekat tidak bisa lepas dari apa yang dimaksud dengan arah karena untuk menuju ke sebuah obyek kita juga bisa melalui arah sebaliknya (180°). Contoh : kota Jakarta arahnya adalah sebelah barat kota Surabaya, kita tidak bisa mengatakan bahwa kota Jakarta adalah sebelah timur kota Surabaya, walaupun jika kita naik pesawat dari Surabaya ke arah timur mengelilingi dunia ini nantinya juga ketemu kota Jakarta, akan tetapi yang dimaksud arah adalah arah dengan jarak terdekat.
Â
Arah Mata Angin
Secara garis besar arah dibagi menjadi empat, yaitu Utara, Selatan, Timur dan Barat, akan tetapi untuk daerah di kutub utara maupun kutub selatan bumi arah hanya ada satu. Ketika kita berada di kutub utara, kita tidak akan mendapatkan arah kecuali arah selatan, sehingga kemanapun kita memandang yang ada hanya arah selatan. Pun juga ketika kita berada di kutub Selatan, kita tidak akan mendapatkan arah kecuali arah utara, sehingga kemanapun kita memandang yang ada hanya arah utara. Hal tersebut adalah konskuensi dari bentuk bumi yang bundar seperti bola sehingga tidak mempunyai tepi