Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kupiah Meukeutop ala Teuku Umar Menghiasi Adat Perkawinan Aceh

9 September 2020   14:29 Diperbarui: 10 September 2020   14:30 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
U pawe/Kelapa Hias di buat menyerupai Replika Kupiah Meukeutop (Koleksi Pribadi)

Bagi mempelai wanita, ketika itu istri saya juga mengenakan pakaian adat Aceh sebagaimana umumnya mempelai wanita Aceh lainnya. Walaupun terlihat bersanggul, tapi tetap mengedepankan nilai sayariat Islam dengan menutup rambut.

Saya melihat sanggul istri saya ketika itu dihiasi dengan bagai aksisoris yang berbentuk tangai bunga, kemudian pada bagian dahi di lekatkan Patham (Mahkota). Patham ini berbentuk seperti mahkota ada yang terbuat dari emas, ada juga dari kuningan biasa.

Bentuk phatam (Mahkota) di buat dengan bergai macam coraknya, tapi jika diperhatikan sekilas, juga menyerupai tangkai bunga yang berjibun dilingkar mahkota tersebut. Memiliki warna kuning keemasan, saat itu istri saya terlihat sangat cantik ketika disangulkan mahkota pada dahinya.   

Kelapa Hias (U pawe)

U pawe/Kelapa Hias di buat menyerupai Replika Kupiah Meukeutop (Koleksi Pribadi)
U pawe/Kelapa Hias di buat menyerupai Replika Kupiah Meukeutop (Koleksi Pribadi)

U pawe atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kelapa hias, kelapa hias ini merupakan tunas kelapa yang baru tumbuh dihiasi dalam berbagai jenis miniatur. Ada dalam bentuk rumah aceh, mobil, bentuk hewan, ataupun bentuk senjata, dll.

Ketika itu tunas kelapa saat dihantar untuk dara baro, dihiasi dalam bentuk kupiah meukutop, nyaris sempurna menyerupai bentuk aslinya. Philosopi dari U pawe ini adalah sebagai wujud perjalanan rumah tangga.

Setelah ditanam kita akan melihat tunas kelapa itu tumbuh besar seiring dengan perjalanan rumah tangga kita. Sebagaimana tumbuhan kelapa yang setiap unsur mulai dari pohon, buah, hingga dedaunannya bermanfaat untuk manusia.

Kiranya seperti itulah harapan orang tua kami, menghendaki keluarga kami, serta keturunan selanjut terus tumbuh menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Sesuai dengan keahlian yang dimilikinya kelak.

Ranup dalam Cerana

Dari kanan Abah  saya, sedang duduk santai bersama tamunya, sambil menyunyah Sirih yang disuguhkan dalam cerana (Koleksi Pribadi)  
Dari kanan Abah  saya, sedang duduk santai bersama tamunya, sambil menyunyah Sirih yang disuguhkan dalam cerana (Koleksi Pribadi)  
Ranup atau sirih yang dicampur dengan pinang  dan kapur kusus, akan menyertai upacara perkawianan. Baik pada saat prosesi intat linto (Antar Mempelai Pria), maupun saat preh Dara Baro (Ngunduh Mantu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun