Sebelumnya di Aceh pernah viral tentang jembatan tali yang digunakan oleh warga di desa Sikundo kecematan Pante Cermin Aceh Barat. Akhirnya jembatan maut itu telah merdeka dan menjelma menjadi jembatan cantik yang layak untuk digunakan oleh masyarakat setempat.Â
Dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut, kita patut mengapresiasikan kenerja cepat dan perhatian khusus dari pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.
Keberadaan Sikundo yang terletak dipedalaman sekitar 80 Km, dari kota Meulaboh menyebabkan desa tersebut sangat tertinggal, jauh dari kesan merdeka. Bayangkan saja untuk masalah penerangan listrik baru sampai kesan sekitar pertengahan mei 2018. Seiring dengan selesainya jembatan maut tersebut.
Kini secara akses dan penerangan listrik masyarakat tersebut telah merdeka, tinggal merdekakan mereka dari kemelut kemiskinan dan pendidikan. Itu tugas pemimpin sekarang.
Namun persoalan jembatan maut tidak selesai pada masalah Sikundo saja, masih tersisakan pekerjaan lain, untuk masalah serupa yang terdapat di desa Alu Lhok kecematan Tangse kabupaten Pidie, masyarakat setempat masih mengantal tali melintasi sungai untuk pergi kelahan pertanian. Ada lebih kurang sekitar 300 warga yang masih mengandalkan jembatan maut tersebut.
Semoga tidak menunggu terlalu lama untuk menyelesaikan pembuatan akses jembatan maut di pedalaman Pidie tersebut. Mengingat keberdaan jembatan yang sangat membahayakan penggunanya, salah-salah kalau talinya putus, atau kurang kuatnya pegangan dari orang yang melintas, bisa menyebabkan kehilangan nyawa, karena terbawa arus sungai dibawahnya.
Harapan Pengguna Jembatan Maut
Masyarakat yang menggunakan jembatan maut tersebut sangat berharap agar segera dibuat jembatan yang layak. Sehingga mereka bisa dengan leluasa mengangkut komoditi hasil pertanian. Untuk saat ini jangankan mengangkut hasil tani, untuk melewatinya saja harus menantang maut.
Suryadi sebagai warga yang terbiasa menggunakan jembatan tersebut lebih lanjut menambahkan keluhannya "Kami ingin jembatan ini menjadi perhatian khusus dari Bapak bupati, paling tidak sebelum kemerdekaan Indonesia yang ke-76, jembatan ini bisa dimerdekakan" ia mengakhiri keluhannya dengan penuh harap.