Negara indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dimana orientasi secara finansial masyarakatnya masih berjangka pendek atau dalam kategori saving society (menabung). Bila dibandingkan dengan negara maju orientasinya lebih ke jangka panjang atau dalam kategori investing society (investasi). Kesadaran akan pengelolaan keuanggan mereka sudah sedemikian besarnya hingga mampu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi. Oleh karena itu, diperlukan edukasi publik yang intensif dan berkelanjutan guna mengubah masyarakat dari saving society ke investing society.Â
Edukasi yang dilakukan secara bertahap diharapkan mampu membangun motivasi masyarakat khususnya Generasi Muda untuk beralih dari menabung menjadi berinvestasi. Untuk melahirkan Generasi Muda Indonesia yang unggul itu, diperlukan suatu arah kebijakan pembangunan yang memprioritaskan Generasi Muda sebagai investasi masa depan.Â
Sebagai investasi masa depan bangsa, maka Generasi muda harus dimulai sejak anak usia dini sebagai program yang berkelanjutan dan sistemik yang dikemas dalam dalam berbagai program kebijakan, yang dimulai dari Investasi anak usia dini, Untuk menyukseskan program tersebut dibutuhkan berbagai perbaikan dalam hal kebijakan Investasi untuk semua anak bangsa, peningkatan kualitas Investasi  dan program Investasi di Indonesia.Â
Kemajuan suatu bangsa ditandai dengan majunya kesempatan memper-oleh pengetahuan yang luas dan berkualitas bagi generasi muda. Investasi yang berkualitas dan dinikmati secara luas oleh setiap anggota Investor bangsa itu, termasuk generasi muda merupakan usaha bangsa itu untuk memperoleh kualitas dirinya. kualitas  Kehidupan yang kompetitif dan penuh tantangan itu memerlukan modal kemampuan manusia yang berkualitas berinvestasi.Â
Kualitas Investasi masa kini menjadi kunci utama untuk meraih masa depan , sebagai langkah awal penyiapan kualitas berinvestasi generasi muda mereka yang berkualitas akan mampu memprediksi apa yang terjadi di depan, dan merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan di masa depan. Mereka pulalah yang kelak akan mampu memetik manfaat dan menikmati berbagai produk kehidupan paling maksimal. Untuk melahirkan generasi muda untuk menjadi Investasi masa depan itu, diperlukan suatu arah kebijakan pembangunan yang memprioritaskan generasis muda sebagai investasi masa depan.Â
Sebagai investasi masa depan bangsa, maka pendidikan harus dimulai sejak anak usia dini sebagai program yang berkelanjutan dan sistemik yang dikemas dalam dalam berbagai program kebijakan, yang dimulai dari Investasi anak usia dini. Ari, 2009, dalam Pajar 2017 Investasi merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, yang bermanfaat meningkatkan perekonomian, menciptakan pemerataan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran daerah dan individu.Â
Pentingnya investasi ini perlu diterus disosialisasikan khususnya kepada para generasi muda/milenial agar di masa depan para generasi muda ini bisa menikmati kemakmuran dan membantu perekonomian daerah dan nasional. Permasalahan yang dihadapi antara lain masih kurangnya generasi muda yang berinvestasi serta berpartisipasi untuk berinvestasi khususnya di pasar modal.Â
Selain itu dengan perkembangan teknologi digital dan industri 4.0 menciptakan teknologi fintech untuk berinvestasi, namun masih kurang generasi muda untuk memanfaatkan teknologi fintech ini untuk berinvestasi di pasar modal. investasi merupakan hal sangat penting untuk diketahui oleh calon investor. Ini bertujuan agar investor terhindar dari praktik-praktik investasi yang tidak rasional, budaya ikut-ikutan, penipuan, dan resiko kerugian.Â
Diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli dalam melakukan investasi di pasar modal. Pengetahuan yang memadai akan cara berinvestasi yang benar amat diperlukan guna menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi misalnya di pasar modal antara lain melalui instrumen investasi saham khususnya financial technology (fintech) atau teknologi finansial yang mempermudah dan mempercepat investasi.Â
Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Investasi dapat memiliki tiga aspek sebagai yaitu, Aspek uang (yang ditanamkan) dan (yang diharapkan), sehingga untuk menilai (kekayaan) yang  akan datang. Maka untuk menilai (kelayakan) investasi digunakan juga konsep uang,  Aspek waktu (sekarang dan masa yang akan datang) Tumewu, 2019 oleh karena itu untuk menilai investasi juga digunakan aspek waktu. Aspek manfaat. Dari aspek manfaat ini maka penilaian kelayakan investasi juga harus melihat manfaat dan biaya yang ditimbulkannya dengan menggunakan azas manfaat atau cost benefit ratio.
Terdapat dua tipe investasi yaitu, (Soemitra, 2014) Investasi Langsung Investasi ini berupa pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan pada: Pasar uang (money market), berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury bill (T-bill), Pasar modal (capital market), berupa surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities) dan saham-saham (equity income), Pasar turunan (deverative market), berupa opsi (option) dan futures contract. Investasi Tidak Langsung Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.Â
Proses investasi terdiri dari lima tahap yaitu, Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat. Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.Â
Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar. Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio dan Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja.Â
Investasi dinilai dapat berrisiko jika salah mengelolanya. Risiko di setiap industri memiliki karakteristik masing-masing tergantung pada pengaruh variabel ekonominya ataupun keadaan ekonomi secara global. Risikoi investasii mempengaruhii minati generasi milenial/muda untuk berinvestasi di pasar modali di masa pandemi Covid-19, karena generasi milenial memiliki sikap berani terhadap pengambilan risiko, baik dari segi risiko pengembalian maupun risiko kerugian saat berinvestasi di pasar modal di masa pandemi Covid-19. Selain itu, risiko tidak memberikan kepastian bagi investor, sehingga generasi milenial lebih mudah menerima ketidakpastian atau risiko yang mereka hadapi saat berinvestasi di masa pandemi Covid-19. Berinvestasi di pasar modal ini mulai diminati oleh generasi milenial, terutama di masa pandemi Covi-19 ini. Argumentasi ini disebabkan karena selama pandemi Covid-19 aktivitas hanya perlu dilakukan di dalam rumah. Tujuan untuk berinvestasi yaitu menjaga keuntungan bahkan dari rumah saja. Tujuan dari Artikel ini untuk menunjukan, mempengaruhi perkembangan generasi muda untuk investasi masa pandemi Covid-19 Walaupun dirumah saja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H