Investasi dapat memiliki tiga aspek sebagai yaitu, Aspek uang (yang ditanamkan) dan (yang diharapkan), sehingga untuk menilai (kekayaan) yang  akan datang. Maka untuk menilai (kelayakan) investasi digunakan juga konsep uang,  Aspek waktu (sekarang dan masa yang akan datang) Tumewu, 2019 oleh karena itu untuk menilai investasi juga digunakan aspek waktu. Aspek manfaat. Dari aspek manfaat ini maka penilaian kelayakan investasi juga harus melihat manfaat dan biaya yang ditimbulkannya dengan menggunakan azas manfaat atau cost benefit ratio.
Terdapat dua tipe investasi yaitu, (Soemitra, 2014) Investasi Langsung Investasi ini berupa pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan pada: Pasar uang (money market), berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury bill (T-bill), Pasar modal (capital market), berupa surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities) dan saham-saham (equity income), Pasar turunan (deverative market), berupa opsi (option) dan futures contract. Investasi Tidak Langsung Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.Â
Proses investasi terdiri dari lima tahap yaitu, Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat. Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.Â
Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar. Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio dan Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja.Â
Investasi dinilai dapat berrisiko jika salah mengelolanya. Risiko di setiap industri memiliki karakteristik masing-masing tergantung pada pengaruh variabel ekonominya ataupun keadaan ekonomi secara global. Risikoi investasii mempengaruhii minati generasi milenial/muda untuk berinvestasi di pasar modali di masa pandemi Covid-19, karena generasi milenial memiliki sikap berani terhadap pengambilan risiko, baik dari segi risiko pengembalian maupun risiko kerugian saat berinvestasi di pasar modal di masa pandemi Covid-19. Selain itu, risiko tidak memberikan kepastian bagi investor, sehingga generasi milenial lebih mudah menerima ketidakpastian atau risiko yang mereka hadapi saat berinvestasi di masa pandemi Covid-19. Berinvestasi di pasar modal ini mulai diminati oleh generasi milenial, terutama di masa pandemi Covi-19 ini. Argumentasi ini disebabkan karena selama pandemi Covid-19 aktivitas hanya perlu dilakukan di dalam rumah. Tujuan untuk berinvestasi yaitu menjaga keuntungan bahkan dari rumah saja. Tujuan dari Artikel ini untuk menunjukan, mempengaruhi perkembangan generasi muda untuk investasi masa pandemi Covid-19 Walaupun dirumah saja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H