Mohon tunggu...
Modest Sheeran
Modest Sheeran Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelance, Penulis/Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk memahami Dunia : Baca Buku Untuk memahami Diri Sendiri : Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Kenal Maka Tak Sayang

6 Februari 2024   12:26 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dari instagram @hermaneftanouf  

Sumber: dari instagram @hermaneftanouf  
Sumber: dari instagram @hermaneftanouf  

Hel Keta merupakan ritual adat khusus untuk pasangan yang hendak Menikah. Ritual ini dilakukan pada malam hari, menjelang pernikahan atau sebelum terjadi pemberkatan. Dalam ritual ini kedua mempelai wajibmengenakan pakaian adat khas Nusa Tenggara Timur. Pelaksanaan ritual adat Hel Keta ini, umumnya dilakukan di tengah jalan, antara rumah mempelai wanita dan mempelai pria. Hal ini, merupakan simbol bahwa kedua calon pengantin siap mengarungi bahtera rumah tangga. Biasanya, saat ritual adat berlangsung akan diadakan ritual penyembelihan ayam atau babi yang dibawa oleh mempelai pria. Uniknya, ritual adat Hel Keta hanya berlaku apabila pernikahan terjadi antara dua suku atau marga yang berbeda. Jika berasal dari suku/kampung dan marga yang sama maka ritual adat  Hel Keta tidak perlu diadakan.

4. Natoni atau Tradisi Lisan

Tradisi Natoni merupakan Tradisi Lisan tradisional yang berbentuk seni, yang dimiliki oleh suku Timor dan tersebar luas khususnya di Timor Tengah Utara (TTU), dan sebagian Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Natoni, pada hakekatnya dipahami sebagai ungkapan pesan yang dinyatakan dalam bentuk syair - syair khiasan adat yang dituturkan secara lisan oleh seorang penutur (Atonis), yang kemudian ditemani oleh sekelompok orang sebagai pendamping atau pengikut ( na he'en) yang ditujukan baik kepada manusai maupun kepada arwah orang mati atau Dewa. Natoni biasanya dituturkan dalam upacara adat (upacara adat perkawinan dan kematian) dan juga acara - acara seremonial lainnya. (misalnya saat penyambutan dan pelepasan tamu).

Secara garis besar kegiatan ini memiliki tujuan akhir untuk melestarikan budaya khususnya tradisi lisan yang ada dan berkembang di lingkungan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

5. Tradisi budaya Salan tempel Hidung
Salam tempel hidung adalah Salam khas tradisi NTT yang memberikan salam saling menempelkan hidung kepada sang penerima salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun